Arsip

Dentuman Meriam Karbit Meriahkan Malam Takbiran di Pontianak

Pj Gubernur Kalbar, Harisson, Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian dan Forkopimda bergantian menyulut meriam karbit di Gg Bansir III, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Pontianak Tenggara, Selasa (09/04/2024) malam. (Ist/ruai.tv)
Advertisement

Ani Sofian menambahkan, permainan meriam karbit adalah permainan tradisional masyarakat Kota Pontianak. Permainan ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016, sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb) Kota Pontianak, sehingga perlu terus dilestarikan.

“Tradisi permainan rakyat ini perlu terus dilestarikan, sebagai kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak,” jelasnya.

Advertisement

Menurut Ani Sofian, meriam Pontianak sangat berbeda dengan meriam di daerah lain. Meriam Pontianak terbuat dari kayu dengan ukuran empat hingga tujuh meter, dengan diameter 40 hingga 100 centimeter.

“Bunyi dentuman yang dihasilkan cukup dahsyat terdengar, hingga mencapai radius dua hingga 10 kilometer,” ucapnya.

Permainan tradisional meriam karbit ini tidak terlepas dari nilai historis berdirinya Kota Pontianak sejak dahulu kala.

Pada zaman dahulu, meriam ini digunakan oleh Sultan Syarif Abdurrahman untuk membangun Kota Pontianak. Di mana menurut legenda, meriam digunakan Sultan untuk mengusir hantu kuntilanak yang kerap mengganggu pembangunan Masjid Jami’ dan Istana Kadriyah. Selain itu, meriam juga digunakan sebagai pertanda masuk waktu salat, sahur dan berbuka puasa di bulan Ramadan.

“Saat ini meriam sudah digunakan untuk berbagai momen khusus selain untuk menyambut malam lebaran setiap tahunnya,” katanya.

Baca di halaman berikutnya…

Advertisement