Arsip

Laku di Malaysia, Tempayan Kayu Buatan Landak

tempayan kayu ukiran
Supanto menyelesaikan pengerjaan ukiran tempayan kayu. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

LANDAK, RUAI.TV – Seorang pengrajin ukir kayu mampu memasarkan produk hasil kerajinannya ke pembeli dari negeri tetangga, Sarawak, Malaysia Timur. Supanto, nama pengrajin itu, tinggal di Desa Kayu Ara, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak.

Tempayan buatannya unik dan estetik. Terbuat dari bahan kayu dengan tambahan aksen ukiran yang semakin mempercantik tampilannya.

Baca juga: Cara Nonton RUAI TV Digital

Advertisement

Supanto mengaku, pesanana terbanyak justru datang dari pembeli di Negeri Jiran. Namun, dia justru membanderol harga yang lebih murah untuk pembeli asal Malaysia.

Sebuah tempayan kayu berukir dalam kisaran harga antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Sementara untuk pasaran local, dia mematok harga Rp Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per buah.

Baca juga: NasDem Serawai-Ambalau Boikot Pemilu 2024

Tempayan kayu buatan tangannya pun tersedia dalam berbagai ukuran, besar maupun kecil. Jenis kayu yang menjadi bahan baku adalah “pohon tamo” maupun “tengkawang”.

“Satu tempayan bisa saya selesaikan pembuatannya dala, tiga hari. Paling lama satu minggu tergantung variasi motif ukirnya,” tutur Supanto.

Baca juga: Demonstran Minta Bupati Sintang Mundur

Dia mempekerjakan lima hingga karyawan untuk memenuhi pesanan pembeli. Tak hanya membuat tempayan kayu, mereka juga mengerjakan berbagai perabot dan aksesoris.

Seperti perisai, meja, bangku, bahkan pintu dan jendela. Tergantung pada pesananan pembeli. Dalam sebulan, Supanto menerima sekitar Rp 5 juta dari hasil penjualan produk tersebut.

Baca juga: Sebulan, 6 Meninggal Akibat Lakalantas di Sanggau

“Kalau misalnya ada pembinaan dari pemerintah, bagus juga untuk pengembangan usaha seperti kami para pengrajin ini,” ujar Supanto.

Dia berharap, pemerintah daerah memperhatikan kalangan pengrajin yang masih konsisten berkarya memanfaatkan potensi lokal. Perhatian tersebut, bisa berupa upaya peningkatan keterampilan, sokongan permodalan, hingga pengembangan akses pemasaran. (RED)

Advertisement