Arsip

Tanpa Festival, Tradisi Meriam Karbit Tetap Berlangsung

meriam karbit di Kota Pontianak
Dokumentasi sebelum pandemi: permainan meriam karbit di pinggir Sungai Kapuas. Foto: Prokopim/ruai.tv
Advertisement

Meriam karbit merupakan permainan rakyat yang menjadi tradisi setiap bulan Ramadan dan malam Idulfitri di Kota Pontianak. Selain itu, kerap dibunyikan saat hari jadi Kota Pontianak, karena keberadaanya memiliki latar historis.

Baca juga: Dermawan Ajak 90 Anak Yatim Piatu di Pontianak Belanja Pakaian Lebaran

Saat kota ini mulai dibangun ratusan tahun silam, para pekerja menggunakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak, yang mengganggu mereka.

Advertisement

Untuk keperluan pertunjukan, anggota komunitas membuat meriam karbit dengan standar ukuran dan bahan tertentu.

Meriam tersebut terbuat dari kayu mabang atau meranti dengan ukuran diameter antara 50 – 70 centimeter dan panjang kisaran 5 hingga 6 meter.

Baca juga: Polisi Datang, Pekerja PETI di Nanga Biaban Kabur

Untuk membunyikannya, dibutuhkan bahan bakar berupa karbit. Kemudian terdapat lubang pada bagian meriam untuk tempat menyulutkan api hingga menghasilkan bunyi yang menggelegar.

Advertisement