Arsip

Tanpa Festival, Tradisi Meriam Karbit Tetap Berlangsung

meriam karbit di Kota Pontianak
Dokumentasi sebelum pandemi: permainan meriam karbit di pinggir Sungai Kapuas. Foto: Prokopim/ruai.tv
Advertisement

Maulidi Murni, satu di antara pemain meriam karbit di Tambelan Sampit menjelaskan proses menyalakan meriam karbit. Sebelum mulai membunyikan meriam karbit ada beberapa proses persiapan yang harus dilakukan.

Baca juga: Kapal Vietnam Curi Teripang di Laut Natuna, Kejar-kejaran dengan Kapal Patroli

Langkah pertama dimulai dengan menutup lubang pada moncong meriam karbit. Penutupan tersebut biasanya dilakukan dengan kertas koran bekas. Selanjutnya meriam diisi air dilanjutkan dengan mengisi karbit.

Advertisement

“Pengisian karbit pada meriam dengan takaran yang bervariasi mulai dari 2 hingga 4 ons, tergantung dari besar diameter sebuah meriam karbit,” kata Maulidi, yang ditemui di satu spot komunitas di Kelurahan Tambelam Sampit.

Baca juga: Peminat Banyak, Sekadau Kekurangan Bibit Ternak Babi

Setelah meriam diisi karbit dan air, lubang yang ada, termasuk lubang untuk menyulut meriam juga ditutup dengan kertas koran. Untuk menghasilkan suara yang maksimal, meriam karbit didiamkan selama 7 hingga 8 menit.

Sesekali meriam karbit dilakukan pengecekan untuk memastikan meriam siap disulut.

“Ketika meriam sudah dipastikan siap dibunyikan, lubang untuk menyulut dibuka dan disulut dengan api obor hingga terdengar bunyi dentuman,” jelasnya.

Baca juga: 416 Knalpot Racing Dimusnahkan di Pontianak

Wali Kota Edi mengatakan, meski festival tidak diadakan tahun ini, masyarakat yang ingin memainkannya tetap dipersilakan.

Advertisement