Arsip

Wilayahnya Jadi Kedok Prostitusi, Warga di Pontianak Selatan Berang

kedok prostitusi
Spanduk peringatan di Gg Mentok, Pontianak Selatan. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Warga di wilayah Rukun Tetangga (RT) I Gg Mentok, Pontianak Selatan, resah oleh modus pemerasan. Pasalnya, beberapa orang tak dikenal kerap menjadikan gang itu sebagai lokasi kejahatan.

Parahnya, aksi pemerasan ini bermodus prostitusi yang berujung pada penipuan dan pemerasan. Warga bersama pengurus RT memasang spanduk peringatan bagi para pelintas.

Baca juga: Cara Nonton RUAI TV Digital

Advertisement

Spanduk itu bertuliskan: “Hati-hati di sini sering terjadi penipuan dan pemerasan dengan dalih menyediakan perempuan nakal.” Mereka memasang spanduk itu di teras lantai dua sebuah rumah, sehingga mudah terlihat.

Spanduk peringatan juga terpasang di arah gerbang masuk gang. Wilayah tersebut mencakup RT 1, RT 2 dan RT 3, yang berada di bawah Rukun Warga (RW) 020.

Baca juga: Prostitusi Terselubung di Putussibau, Pol PP Periksa Rumah Kos

Lihat videonya di sini: 

Warga Gg Mentok beberapa kali memergoki penjahat melancarkan aksi di tempat itu. Pelaku memperdaya korban dengan menawarkan perempuan penghibur melalui aplikasi pesan instan.

Biasanya, aksi ini berlangsung saat gang itu dalam keadaan sepi. Ada warga yang sempat merekam aksi penipuan tersebut.

Baca juga: Pasutri Tertangkap di Jongkat Bawa Narkoba 8,4 Kg

Pengurus RT 01, Jamaluddin, menuturkan, pernah terjadi warga melakukan pembakaran terhadap sepeda motor pelaku. Saat itu, pelaku tertangkap basah melakukan kejahatan penipuan di kompleks itu.

Namun, tidak ada efek jera dan modus ini masih berulang. Warga gang tersebut, tambah Jamaluddin, mengancam akan melakukan penghakiman massa jika nanti pelaku masih saja melancarkan aksi di situ.

Baca juga: Sekadau Zona Merah Rawan Pemilu

“Motor pelaku pernah kami bakar. Jadi karena ini kotor, kampong ini dia bikin kotor. Ada di medsos dan di mana mana, malu kite,” ujar Jamaluddin dengan nada kesal.

Dia memastikan, warga terus melakukan pemantauan sambil berkomunikasi dengan polisi. (RED)

Advertisement