Jantan juga menjelaskan, luas hutan adat yang telah dibabat sekitar 250 hektare.
“Hutan yang dibabat ini statusnya hutan adat. Mereka bekerja sudah sekitar dua tahun,” sebutnya.
Mengenai penjualan hasil kayu, Jantan mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Namun dia menduga, di jual ke luar daerah Kapuas Hulu.
“Mungkin di jual ke pontianak,” duganya.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Kapuas Hulu.
“Sebelumnya kita membentuk tim lapangan untuk mengecek semua kayu-kayu tersebut, sehingga masalah ini sampailah ke ranah hukum,” bebernya.
Dia juga menyampaikan, para karyawan yang bekerja, baik yang menebang dan mengangkut kayu di hutan adat, merupakan warga Kabupaten Sambas.
“Jumlahnya belasan orang. Semua dari Sambas (karyawan),” sebutnya.
Baca di halaman berikutnya…
