“Mal masih tutup kecuali yang jual obat-obatan makanan dan kebutuhan pokok. Kegiatan hobi di ruang tertutup juga masih riskan. Kalau di ruang terbuka masih bisa ditolerir,” ucap Edi.
Terkait tingkat hunian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kota Pontianak, ruang isolasi sudah rata-rata pada angka 60 persen. Kemudian ruang ICU masih sekitar 60 hingga 80 persen karena keterbatasan ruang.
Penurunan angka BOR tersebut masih belum signifikan. Sebab idealnya penurunan harus mencapai angka di bawah 40 persen.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di Pontianak Menurun, Tapi Belum Signifikan
Edi berharap, BOR pada rumah sakit yang ada terus menurun dan pasien yang dirawat semakin berkurang. Apalagi, rumah sakit yang ada di Kota Pontianak tidak hanya merawat pasien yang berasal dari Pontianak saja. Sebagian pasien berasal dari luar kota.
Data menyebutkan, rerata sekitar 60 persen warga Kota Pontianak yang dirawat. Selebihnya sekitar 30 persen merupakan warga dari luar Kota Pontianak.
“Kota Pontianak memiliki fasilitas rumah sakit cukup lengkap seperti rumah sakit Pemerintah Provinsi Kalbar, Rumah Sakit Pemerintah Kota Pontianak, Rumah Sakit TNI/Polri dan swasta,” ungkap Edi. (*/SVE)
