Arsip

Kasihan dengan Pembeli, Ibu Asal Landak Bertahan dengan Warung Nasi di Pontianak

Kasihan dengan Pembeli, Ibu Asal Landak Bertahan dengan Warung Nasi di Pontianak
Jinmoy di warung nasinya di Jl 28 Oktober, Pontianak Utara. Foto: Raytondi/ruai.tv
Advertisement

Apakah tidak rugi memasang harga relatif murah untuk nasi bungkus ini? Jinmoy mengaku, ada sedikit untung dari usaha ini meski tidak berlebihan.

“Kadang saya kasihan melihat pembeli, yang rata-rata bukan berpenghasilan tinggi,” ucap Jinmoy.

Dari usaha warung nasi ini, Jinmoy bisa mengantongi keuntungan yang berkisar antara Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu sehari. Momen tertentu kadang memberi keuntungan yang lebih banyak, seperti saat orang berbuka puasa dan hari raya Lebaran.

Advertisement

Baca juga: Turun Drastis, Pendapatan Pengrajin Bidai Rotan di Perbatasan RI-Malaysia

Dia pun tidak memandang siapa yang berbelanja. Harga murah itu tetap dia terapkan untuk rata-rata menu standar yang orang pesan.

“Awal buka usaha warung nasi, ketika ada anak saya sakit. Bahkan satu anak saya sampai meninggal dunia,” tutur ibu empat anak ini.

Warung nasi ini menyatu dengan warung kelontong yang menyediakan kebutuhan pokok rumah tangga. Dia dan suaminya berbagi tugas. Jinmoy melayani pembeli nasi, suaminya menjaga warung. (RAY)

Advertisement