Arsip

Gadis Balai Ini Tertarik Politik, Waktu Luang Jaga Toko

Afra bersama Ayu di sela Muscam di Parindu. Foto: Bobirianto/ruai.tv
Advertisement

SANGGAU, RUAI.TV – Afra Wiwir (21) masih berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Pontianak. Kesehariannya di luar perkuliahan, diisi dengan mengaja toko milik pribadi.

Tapi, gadis asal Kecamatan Balai, Kabupaten Sanggau ini sudah tertarik terjun ke dunia politik. Dia sedang mengemban tanggungjawab sebagai Bendahara Partai Golongan Karya (Golkar) di Kecamatan Balai.

Baca juga: Kelurahan Ilir Kota di Sanggau Jadi Desa Sadar Kerukunan

Advertisement

Posisi itu telah dijalaninya setahun belakangan. Afra mengaku, masih dalam proses penyesuaian dan sedang mempelajari dunia politik.

“Kalau dilihat, politik itu seru dan banyak kegiatan sosial, dan sering berkomunikasi dengan masyarakat, serta melatih diri supaya berani tampil bicara didepan orang banyak,” kata Afra saat berbincang dengan ruai.tv Minggu (21/3/2021).

Baca juga: Mobil Angkut Sawit Tanpa Jaring, Ini Komentar Warganet

Afra menjadi satu di antara kader partai yang mengikuti Musyawarah Kecamatan Partai Golkar yang digelar oleh DPD Partai Golkar Sanggau di Aula Wisma Tabor, Parindu.

Dia juga sedang berlatih membangi waktu. Terlebih dengan kesibukan sebagai mahasiswa semester delapan yang sedang menyusun skripsi.

Baca juga: 3 Hari Dicari, Jenazah Warga Nanga Tayap Ditemukan di Sungai

“Bagi waktu terkadang cukup sulit. Tapi yang menjadi prioritas saya tetap melaksanakan tugas dari kampus sebagai mahasiswi,” tutur gadis berkacamata ini.

Sebagai kader politisi perempuan, Afra berguru dengan seniornya di partai itu. Ayu Anisa Wati, Ketua Bidang Kemasyarakatan DPD Partai Golkar Kabupaten Sanggau, merupakan satu di antaranya.

Baca juga: 5 Rumah Hangus di Nanga Pari, Kekek 99 Tahun Luka Bakar

Ayu telah bergabung di partai ini selama 22 tahun. Diakuinya, keberadaanya di partai politik karena diturunkan dari sang suami.

“Kontribusi yang sudah saya lakukan tentunya sesuai tupoksi dan setiap kegiatan partai di kecamatan, desa dan dusun saya selalu ikut,” katanya.

Karena sudah puluhan tahun malang-melintang di dunia politik, membagi waktu bukan hal yang sulit bagi Ayu. Ini yang sedang dipelajari Afra, agar pengalamannya kian bertambah.

Baca juga: 1.000 Alat Swab di Ketapang untuk Razia Prokes

“Saya sudah terbiasa, bisa bagi waktu. Kapan untuk kegiatan partai, berdagang, dan sebagai ibu rumah tangga,” kata Ayu.

Dia menambahkan, keluhan selalu ada selama mengurus partai. Namun tetap terikat komitmen sebagai kader dan pengurus, untuk selalu setia dengan arah gerak mesin politik ini. (BOB)

Advertisement