Arsip

Tak Dapat Bantuan, Sekdes Dipukul Warga, ini Komentar Sutarmidji

Advertisement

PONTIANAK – Adanya pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok warga terhadap Sekretaris Desa Engkasan, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau mendapat tanggapan dari Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

Orang nomor satu di Kalbar itu menyayangkan hal itu terjadi, terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini. Menurut Midji hal itu mestinya tidak terjadi, karena jika masyarakat tidak kebagian bantuan pihak desa bisa melakukan antisipasi melalui Dana Desa (DD).

“Harusnya mereka (Pemdes-red) antisipasi dengan dana desa, jangan juga dibagi rata, data masyarakat pra sejahtera sudah ada, harusnye berikan ke mereka untuk yang terdampak lain, Kades adakan rembukan dan boleh gunakan 25 hingga 35 persen dana desa untuk BLT (Bantuan Langsung Tunai),” kata Sutarmidji kepada ruai.tv, Rabu (6/5) sore.

Advertisement

Sutarmidji pun mencontohkan pemberian bantuan yang dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya saat ini, dimana masyarakat yang menerima bantuan khususnya bantuan Beras dari Pemprov Kalbar rata-rata tetap terima dengan jumlah utuh yakni 20 Kilogram per kepala keluarga (KK).

“Di Kubu Raya rata rata tetap terima 20 Kg, kalau pun ada kurang dari itu karena mereka kompromi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa telah terjadi pemukulan oleh sekelompkk warga terhadap Sekretaris Desa Engkasan, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, karena oknum warga tersebut tidak masuk dalam data penerima bantuan. Atas kejadian itu, korban pun melaporkan hal itu ke Polsek Tayan Hulu.

Beberapa Minggu sebelumnya juga pernah terjadi penyegelan Kantor Desa Engkode, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau karena penyaluran bantuan terhadap warga kurang mampu terdampak Covid-19 dinilai tidak tepat sasaran. Atas kejadian itu Pemerintah desa setempat dihukum adat dan peristiwa itu dilakukan mediasi serta damai oleh pengurus adat, warga, Pemdes Engkode bersama Forkopimcam Mukok.

Berdasarkan keluhan masyarakat yang disampaikan ke redaksi ruai tv memang masih banyak dikeluhkan mengenai penyaluran bantuan sosial dampak dari pandemi Covid-19 ini. Selain karena data yang digunakan data lama, penyaluran tak tepat sasaran dan tak sesuai dengan apa yang diharapkan juga menjadi persolan di tengah masyarakat.(Red).

Advertisement