JAKARTA, RUAI.TV – Rafael Alun Trisambodo (55), mantan aparatur sipil negara (ASN) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ternyata pernah tinggal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Siapa Rafael Alun? Dia tiba-tiba populer karena jumlah harta kekayaannya dinilai tak wajar sebagai seorang ASN. Bermula dari kasus anaknya, Mario Dandy Satrio, yang terlibat aksi kekerasan, merembet hingga terungkap Rafael Alun punya harta yang cukup fantastis. Jumlah yang dinilai tak wajar bagi seorang ASN.
Baca juga: Waterfront di Putussibau Segera Dibangun, Lanting-lanting Dipindahkan
Anaknya, Dandy melakukan penganiayaan terhadap seseorang bernama David pada 20 Februari 2023. David mengalami koma dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pada kejadian itu, Dandy mengendarai mobil mewah Rubicon, yang dalam pengembangannya ternyata milik sang ayah, Rafael Alun.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2021, tercatat jumlah harta Rafael Alun sebesar Rp 56 miliar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Rafael Alun sebagai tersangka gratifikasi, setelah melakukan serangkaian pemeriksaan.
Baca juga: Pontianak Krisis Lahan, Penduduk dan Kendaraan Makin Banyak
Pernah di Pontianak, Kalbar
Ternyata, Rafael Alun pernah tinggal di Kota Pontianak di saat remaja. Ayahnya seorang dokter Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Beliau juga praktik dokter di sore hari. Saya ikut membantu membuat tagihan kepada pabrik yang menjadi langganan praktik ayah saya,” kenang Rafael Alun.
Baca juga: Sosok Erna yang Urus Jamaah Umrah Kalbar, Sampaikan Klarifikasi
Kisah ini muncul dalam program acara Obrolan Malam Fristian di Berita Satu TV (BTV). Presenter BTV, Fristian Griec, berkesempatan mewawancarai Rafael Alun secara eksklusif di suatu tempat di Jakarta dan tayang pada Jumat (31/03/2023). Fristian tertarik menelisik latar pribadi narasumbernya, karena harta kekayaan yang cukup fantastis, juga berasal dari warisan orangtuanya.
Rafael Alun menuturkan, ayahnya meninggal dunia dalam usia 47 tahun di Pontianak, ketika masih menjabat kepala rumah sakit tentara. Sementara ibunya seorang apoteker yang juga bekerja di Kota Pontianak.
Baca juga: Aksi Barbar Pemuda 20 Tahunan, Bikin Onar di Jalanan Pontianak
Sawmill Ibu Rafael Alun di Pontianak
Sebagai apoteker, ibunya membantu ayahnya dalam memasok obat-obatan. Tak hanya sebagai apoteker, sang ibu juga pengusaha, punya penggergajian kayu atau sawmill di Pontianak. Juga sebagai importir barang pecah belah.
Baik ayah maupun ibu Rafael Alun sama-sama lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Namun Rafael Alun tak kuliah di kampus yang sama dengan kedua orangtuanya. Dia sempat mendaftar kuliah di UGM. Namun lebih memilih kuliah di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), perguruan tinggi milik Kementerian Keuangan beralamat di Tangerang Banten.
Baca juga: Permainan Tradisional di Keling Kumang Festival, Gali Potensi Kaum Muda
Rafael Alun lulus kuliah pada 1989–saat berusia 22 tahun dan bekerja menjadi ASN. Dia mengisahkan, meniti karir dari level bawah. Sampai akhirnya, perjalanan karirnya sebagai ASN mencapai rentang 33,5 tahun.
Karirnya terhenti sebagai pejabat di Ditjen Pajak Kemenkeu pada 14 Maret 2023 karena kasus dugaan gratifikasi. (RED)
