Arsip

Pontianak Krisis Lahan, Penduduk dan Kendaraan Makin Banyak

Pontianak Krisis Lahan
Sebagain wilayah Pontianak Utara, Jumat (31/03/2023) menjadi alternatif pengembangan kawasan sebagai solusi Pontianak Krisis Lahan. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Pontianak krisis lahan. Kota Pontianak semakin padat, sementara peluang mengembangkan kawasan baru semakin terbatas. Saat ini, jumlah penduduk Kota Pontianak sebanyak 673.400 jiwa.

Sementara, luas kawasan Kota Pontianak hanya 118,4 meter persegi. Pertambahan penduduk dalam rata-rata 1,7 persen per tahun. Persoalannya, kota ini menghadapi kendala krisis lahan untuk pengembangan wilayah baru.

Jumlah kendaraan pribadi juga semakin meningkat dari waktu ke waktu. Akhirnya, situasi di kota ini terasa kian sempit dari waktu ke waktu sehingga Pontianak krisis lahan.

Advertisement

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memaparkan data ini dalam Safari Ramadhan di Masjid Islamiyah, Jl Imam Bonjol, Selasa (28/03/2023) malam. Dia mengungkapkan perkembangan situasi terkait posisi Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

“Perlu adannya pengembangan kawasan-kawasan baru. Supaya mampu menunjang pengembangan kota yang kian padat,” kata Edi.

Masalahnya, saat ini sudah hampir tidak ada lagi lahan kosong untuk pengembangan wilayah baru. Tak tersedia lagi bentangan kawasan yang cukup luas untuk keperluan ini.

Krisis Lahan

Edi menyebut, peluang pengembangan wilayah hanya mungkin di kawasan Pontianak Selatan dan Utara. Meskipun belum ada data pasti mengenai ketersediaan kawasan tersebut.

“Perlu adanya pengembangan kawasan-kawasan baru sehingga kepadatan penduduk tidak menumpuk di satu kawasan,” ujar Edi.

Masalah tak berhenti di sini. Kepadatan penduduk juga memunculkan potensi masalah-masalah khas perkotaan. Seperti naik tajamnya produksi sampah rumah tangga, limbah, dan kian terbatasnya pemenuhan air bersih.

Dia mengaku, masalah-masalah ini menjadi PR atau “pekerjaan rumah” pemerintah kota. Sebab, aparatur pemerintahan harus tetap menjamin layanan bagi kenyamanan masyarakat.

Untuk masalah kemacetan jalan raya akibat meningkatnya jumlah kendaraan pribadi masyarakat, Edi berharap, duplikasi Jembatan Kapuas I bisa menjadi jawabab. Apabila jembatan itu sudah selesai pembangunannya, setidaknya kemacetan di jalur Pontianak Selatan-Pontianak Timur bisa teratasi.

Di balik berbagai masalah itu, pemerintah kota meraih sejumlah pencapaian. Indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Pontianak meningkat, dengan angka 79,93 pada 2021 menjadi 80,48 pada 2022. Kemudian untuk pertumbuhan ekonomi di angka 4,6 pada 2021 menjadi 4,98 pada 2022.

Angka kemiskinan juga menurun, pada 2021 sebesar 4,58 menjadi 4,46 pada 2022. Sementara tingkat pengangguran dari 12,38 pada 2021 bekurang menjadi jadi 9,92 pada 2022. (*/RED)

Advertisement