SINTANG, RUAI.TV – Motoris yang melayani jasa angkutan orang dan barang dari dan ke Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, terpaksa harus beberbagi pertalite antar sesamanya. Sebab jika tidak, penumpang tidak terangkut.
“Akhirnya minyak speed punya kawan pun disedot,” ujar seorang motoris sambil tertawa, merekam dua rekannya berbagi pertalite di buritan perahu.
“Inilah akibat pertalite melambung harganya jadi Rp 25 ribu seliter,” sambung temannya yang sedang berbagi perlalite melalui selang dari mesin tempel perahu ke jeriken.
Baca juga: Polwan Cantik Ini Ternyata Asal Serawai
Kondisi ketersediaan BBM bersubsidi jenis pertalite di Serawai, memang mengkhawatirkan. Ada yang menyebut pertalite langka, meski sebenarnya persediaannya ada.
Hanya saja, meski persediaannya ada, harganya meroket begitu tinggi. Kisarannya antara Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per liter, di tingkat pengecer.
Kepala Desa Pagar Lebata, Kecamatan Serawai, Sujimansyah, Kamis (20/04/2023) dikonfirmasi redaksi ruai.tv, mengatakan kelangkaan pertalite cukup menyeluruh di wilayah kecamatan itu.
Baca juga: Sungai Surut, Pertamina Gunakan Sampan Angkut BBM ke Pedalaman Sintang
“Langka dan harga pun mahal. Sudah 12 hari kelangkaan ini terjadi di seluruh wilayah Kecamatan Serawai,” kata Sujimansyah
Tak hanya Sujimansyah, Ketua BPD Desa Tontang, Saisman Saridin, juga menyebut adanya kelangkaan pertalite.
Langka dan Mahal
Seorang pengusaha angkutan speed boad, Efendi Putro atau Afend, mengaku terpaksa harus membeli pertalite dari kabupaten lain, yakni Melawi. Sebab di Melawi, persediaan memadai dan harga juga tidak melambung tinggi.
Baca juga: Pertalite Mulai Langka di Kawasan Timur Kalbar
“Kalau pun ada stok, harga pertalite di Serawai sekitar Rp 25 ribu per liter. Saya pesan dengan kawan, ambil dari Pinoh, karena di Serawai masih mahal, ” kata Afend.
Dia melayani angkutan perjalanan jalur air dengan rute Kemangai-Serawai (Sintang)-Nanga Pinoh (Melawi). Trasportasi sungai memang menjadi andalan di daerah ini, akibat belum memadainya akses transportasi darat.
“Serawai jak yang tiba-tiba langka BBM jenis pertalite. Sedangkan Kemangai Kecamatan Ambalau ada, harga pun stabil,” ujar Afend.
Baca juga: Segini Prediksi Kenaikan Konsumsi BBM Saat Lebaran di Kalbar
Langka dan mahalnya pertalite di Kecamatan Serawai telah menjadi keluh kesah warga setidaknya sekitar dua pekan terakhir. Lebih-lebih menjelang hari raya Idul Fitri.
Dalam kondisi normal, harga pertalite berkisar Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per liter di tingkat pengecer. Saat langka begini, melambung dalam kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per liter.
Di tingkat SPBU, harga pertalite Rp 10 ribu per liter. Masalahnya, kawasan pedalaman seperti desa-desa di Kecamatan Serawai tidak terjangkau oleh pelayanan SPBU.
Sementara Pertamina memastikan, pasokan tetap tersedia. Hanya terkendala pengangkutan yang mengandalkan jalur air, sementara kondisi sungai sedang surut akibat kemarau. (RED)
