Arsip

Pontianak Terima Insentif Rp 10,46 M dari Pemerintah Pusat

inflasi Pontianak
Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Trasisional Kemuning di Kota Pontianak. Foto: Prokopim/Kominfo/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Prestasi Kota Pontianak dalam melakukan pengendalian inflasi, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Secara lisan, Presiden Jokowi dan Menko Perekonomian Airlangga, memuji capaian ini saat kunjungan kerja ke Pontianak beberapa hari lalu.

Tahun ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak meraih predikat Terbaik se-Indonesia untuk Wilayah Kalimantan 2021. Capaian itu untuk keberhasilan mengendalikan infasli.

Penghargaan ini diterima saat TPID Awards 2022. Selain penghargaan, pemerintah pusat memberikan dana insentif daerah sebesar Rp10,46 miliar.

Advertisement

Baca juga: Bupati Bengkayang Abadikan Ayahnya Jadi Nama RSUD

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan, Hal yang perlu dijaga adalah ketersediaan bahan kebutuhan pokok yang mencakup kebutuhan pokok utama dan kebutuhan pokok penunjang.

Inflasi karena kenaikan harga pangan atau kelangkaan bahan kebutuhan pokok di pasar bisa menyebabkan keresahan masyarakat. Kenaikan harga bukan semata ulah pedagang, sebab mereka menyesuaikan harga dari agen atau distributor.

“Hal yang tidak boleh dilakukan adalah penimbunan terhadap bahan kebutuhan pokok. Penimbunan yang dilakukan bertujuan mengambil keuntungan, berakibat pada lonjakan harga,” papar Edi, saat membuka kegiatan penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Pontianak, Kamis (01/12/2022).

Baca juga: Bupati Aron: Stop Buang Air Besar Sembarangan

Inflasi Pontianak

Dia minta aparatur kecamatan dan kelurahan melakukan pengawasan ketat di wilayah masing-masing. Terutama jika ada gerak mencurigakan yang mengarah pada penimbunan sembako.

“Kalau ada gudang-gudang atau rumah warga yang dicurigai melakukan penimbunan bahan pokok atau sembako, segera lapor. Kalau saat stok yang masuk lebih banyak dibandingkan yang dijual di pasaran, itu patut dicurigai sebagai tindakan penimbunan,” kata Edi.

Presiden Jokowi sempat mengunjungi Pasar Tradisional Kemuning, saat berkunjung ke Pontianak beberapa hari lalu. Begitu juga Menteri Airlangga yang mendatangi Pasar Tradisional Flamboyan.

Baca juga: PLBN Jagoi Selesai Dibangun, Jangan Hanya Jadi Ikon

Mereka melakukan dialog dengan pedagang, sekaligus memantau ketersediaan sembako. Edi menyebut, harga sembako di pasar tradisional Pontianak rata-rata di bawah harga pasaran nasional.

“Bulan ini (November) kita hanya mengalami sedikit kenaikan (inflasi) yang tidak begitu signifikan yakni 0,07 persen. Masih bisa kita kendalikan di bawa rerata nasional,” ujar Edi. (*/RED)

Advertisement