PONTIANAK, RUAI.TV – Sembilan replika naga menjalani ritual naga buka mata di Kelenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (03/02/2023) pagi. Ini menjadi bagian dari karnava Cap Go Meh yang menyedot animo penonton.
Prosesi yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB dan berakhir pukul 10.00 WIB itu, diawali dengan replika naga datang dan masuk ke kelenteng. Kemudian tatung memasukkan roh naga ke dalam replika naga.
Baca juga: Cara Nonton RUAI TV Digital
Koordinator Barongsai Dan Naga Cap Go Meh Kota Pontianak 2023, Sugioto, menyebut, sebenarnya ada 26 replika naga yang akan memeriahkan perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak. Tetapi hanya sembilan yang mengikuti ritual buka mata di Kelenteng Kwan Tie Bio. Sementara yang lainnya menjalani ritual buka mata di tempatnya masing-masing.
“Ada kepercayaan dari ketua naganya dia ingin memakai suhu-nya sendiri. Jadi kalau yang tidak punya suhu, kami panitia menyiapkannya. Sehingga ritual naga buka mata bisa dilakukan,” ujar Sugioto.
Baca juga: Isu Penculikan di SDN 24 Ambawang, Polisi Sebut Ortu Murid Belum Lapor
Sugioto menjelaskan, bentuk permainan naga ada dua. Pertama, untuk atraksi dan yang kedua untuk perlombaan. Khusus untuk perlombaan tidak perlu menjalani ritual buka mata dan biasanya hanya naga-naga kecil.
Sementara untuk yang menjalani ritual buka mata adalah naga-naga berukuran besar yang digunakan untuk atraksi dan arak-arakan. Menyambangi kantor-kantor, pertokoan, rumah-rumah warga, dan para donatur.
Baca juga: Isu Penculikan Murid SD di Pontianak Hoax
Menurut keyakinan masyarakat Tionghoa, kedatangan naga ke tempat usaha atau rumah-rumah dapat menolak bala dan bisa mendatangkan keberuntungan.
“Kota Pontianak ini akan terhindar dari musibah-musibah. Akan mendatangkan keberuntungan bagi masyarakat, dan perekonomian masyarakat juga meningkat dengan adanya event seperti ini,” harap Sugoto.
Baca juga: Lintas Etnis Mainkan Naga Raksasa di Cap Go Meh Ketapang
Makna Jenggot Naga
Atraksi naga memang menawarkan daya tarik bagi masyarakat yang tumpah ruah memadati ruas Jl Diponegoro Pontianak. Kawasan itu memang menjadi sentra perayaan Cap Go Meh saban tahun.
Selain mendapatkan tontotan gratis, warga juga berburu jenggot naga yang dipersiapkan oleh setiap tim naga. Mereka berebutan untuk mendapatkan sehelai jenggot naga yang terbuat dari benang wol itu.
Baca juga: Disdikbud Sanggau Bakar Ribuan Blanko Ijazah
Sugioto menjelaskan, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, jenggot naga dapat mendatangkan keberuntungan. Juga untuk mengatasi anak kecil yang rewel. Caranya dengan cara mengikatkan jenggot tersebut ke tangan, sehingga anak tidak rewel.
“Biasa juga jenggotnya ini disimpan di dalam kas atau di laci tempat penyimpanan uang untuk mendatangkan heng (hoki atau rezeki-Red) supaya uangnya datang terus sepanjang jenggotnya,” tutup pria yang akrab disapa Riko ini. (RED)
