PONTIANAK, RUAI.TV – Peredaran narkoba di perbatasan negara dengan jumlah besar menyedot perhatian publik. Seorang kurir asal Sulawesi Selatan tertangkap membawa sabu seberat 13 kilogram saat melintasi perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Kabupaten Bengkayang merupakan satu di antara lima daerah di Kalimantan Barat yang berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia Timur. Di setiap titik perbatasan, selalu ada petugas yang berjaga.
Personil TNI dari satuan Pengaman Perbatasan (Pamtas) yang berjaga, menangkap kurir itu. Penangkapan terjadi di wilayah Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, yang terhubung dengan Serikin Distric di Sarawak.
Baca juga: 14 Hari Polisi Lakukan Razia di Bengkayang
Kurir asal Sulawesi Selatan itu berinsial IK. Polisi menghadirkan dia dan barang bukti 13 kg sabu, di halaman kantor Badan Nasional Narkotika (BNN) Kalimantan Barat di Pontianak, Kamis (16/06/2022).
Proses pemusnahan terhadap sabu berlangsung di hadapan tersangka IK. Sebagai kurir, dia menerima upah Rp 5 juta per kilogram sabu yang dia bawa.
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645 GTY, Letkol Inf Hudallah, menuturkan, tersangka IK tertangkap tangan membawa sabu itu saat melintasi jalan tikus atau jalan tak resmi di kawasan perbatasan.
Baca juga: Jalan Siduk-Teluk Batang Diajukan Jadi Jalan Nasional
Dia menyebut, saat ini jalan tikus semakin bertambah di sana. Dari 90 jalur tikus yang terdata, ada tujuh jalur yang petugas temukan.
Hudallah menyebut, kondisi medan jalur tikus itu bervariasi tergantung situasi daerahnya. Ada yang bisa untuk kendaraan besar melintas, tapi ada juga yang hanya berupa jalan setapak untuk lintasan jalan kaki.
Kabid Pemberantasan BNN kalimantan Barat, Kombes Pol Ade Yana Supriyana, mengatakan, sabu tersebut berasal dari Tiongkok. Kurir ini berperan membawanya untuk seseorang yang belum diketahui identitasnya.
Baca juga: Anak Bawah Umur Bawa Motor, Kena Razia di Melawi
Polisi masih mencari keberadaan orang yang menjadi tujuan pengiriman sabu tersebut. Peredaran narkoba di perbatasan negara memang menjadi atensi besar aparat keamanan. Sebab, banyaknya jalur tikus memberi peluang para pelaku kejahatan ini. (RED)
