Arsip

Semalaman Mengapung di Laut Setelah Kapal Tenggelam

pengalaman tenggelam di laut
Jefri, nakhoda kapal yang tenggelam di Karimata. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

KETAPANG, RUAI.TV – Tak semua orang pernah mengalami kejadian ini, mengapung semalaman di tengah laut dengan ombak yang besar. Jepri, seorang kapten kapal, melewati malam yang mencekam bersama anak buah kapal (ABK) di perairan Karimata, setelah kapal mereka tenggelam.

Mereka bekerja di Kapal Layar Motor (KLM) Maju Indah. Mengangkut pupuk, barang kelontong, dan barang lainnya dari Gresik menuju Pontianak.

Kerusakan mesin dan buruknya cuaca, membuat kapal itu tenggelam saat melayari Selat Karimata, Senin (11/07/2022). Tim Lanal Ketapang yang melakukan pencarian.

Advertisement

Baca juga: Kapal Tenggelam, ABK Dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang

Karena lokasi tenggelamnya relatif dekat dengan wilayah Pelabuhan Ketapang. Tim penyelamat menemukan para ABK ini terapung-apung dilautan, tetapi dalam kondisi selamat.

Merkeka pun diselamatkan ke Pelabuhan Ketapang. Jefri menuturkan saat-saat mencekam itu. Dia berkisah, sebelum kapal benar-benar tenggelam, mereka telah menyiapkan rakit, pelampung, dan tali.

Pengalaman di Laut

Kapal kayu itu menang tidak langsung tenggelam. Pelan namun pasti, air semakin memenuhi lambung kapal. Sekitar satu jam kemudian, kira-kira pukul empat sore, kapal benar-benar tenggelam.

Baca juga: Tabrakan Maut di Mempawah Hulu, Satu Meninggal

“Kami mengikat pelampung-pelampung itu dengan tali, supaya kami tidak terpisah. Tali itu ada yang diikatkan, ada yang dipegang. Kita siapkan tali agar tidak ada yang terpencar. Jadi kita berkumpul, pas dicari kita ketemu semua,” tutur Jefri Selasa (12/7/2022) malam, di Pelabuhan Ketapang.

Awalnya, delapan ABK ini sempat membawa sebagian barang pribadi ke rakit. Namun, malam itu ombak besar menerjang. Mereka terombang ambing, tas dan barang-barang serta telepon selular pun hilang.

Jefri mengaku mampu menguasai rasa takut saat berada dalam kondisi mencekam ini. Rekan-rekannya yang lain pun mengaku mampu bersikap tenang dan tidak panik.

Baca juga: Mengaku Tentara, Pelaku Cabuli Perempuan Sanggau di KKR

“Karena kami berfikir pasti ada yang tolong. Sebab kami sudah kontak Pontianak. Tidak ada berfikir yang tidak-tidak. Kami hanya berfikir selamat saja,” kenang Jefri.

Arif, satu di antara ABK, ternyata tidak bisa berenang, meski sudah sembilan tahun bekerja di kapal. Karena itu, dia memakai dua pelampung. Meski dalam kondisi ini, Afir mengaku tidak panik. (AGU/RED)

Advertisement