Arsip

Warga Protes Tak Kebagian Kupon Pangan Murah di PCC

Warga menyampaikan protes kepada petugas Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Pontianak Convention Center, Jumat (23/02/2024) pagi, karena tidak kebagian kupon. (Ray/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Sejumlah warga kecewa dan menyampaikan protes, kepada petugas yang melaksanakan gerakan pangan murah, di halaman Pontianak Covention Center (PCC), Jumat (23/02/2024) pagi. Sebab, meski menunggu sejak pukul enam, namun mereka tidak kebagian kupon belanja.

Total sebanyak 500 kupon yang disediakan panitia. Untuk mendapatkannya, warga harus mengambil nomor antrean terlebih dahulu, dimulai pukul 07.00 WIB, dan wajib membawa fotokopi KTP. Pelayanan dimulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB. Namun karena warga yang datang membludak, membuat kupon yang disediakan, habis dalam sekejap.

Kumalasari, adalah satu di antara warga yang tidak mendapatkan kupon. Dia mengaku sangat kesal dan kecewa, karena perjuangan menunggu sejak pukul enam pagi, tidak membuahkan hasil. Dia menyoroti tidak tertibnya pembagian nomor anteran.

Advertisement

“Satpamnya sudah saya beritahu, harusnya saat warga masuk saat itu pula nomor antrean diberikan. Ini kita duduk di tenda, kupon disampaikan sudah habis, terus bagaimana kita komplainnya,” ujarnya.

Ibu Ros, satu di antara warga lainnya juga tidak dapat menyembunyikan rasa kecewanya. Dia juga mengaku sudah menunggu sejak jam enam pagi, namun harus pulang dengan tangan hampa.

“Diputar sana, diputar sini, tetap tidak dapat juga,” katanya.

Tanggapan Pj Gubernur Kalbar

Menanggapi membludaknya warga yang berbelanja sampai tidak kebagian kupon, Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan, gerakan pangan murah yang dilaksanakan memang terbatas. Namun dia memastikan, akan diadakan di lokasi-lokasi lainnya.

“Kita memang diperintahkan untuk melakukan pengendalian, terhadap kenaikan harga-harga terutama menjelang Ramadan,” kata Harisson.

Harisson melanjutkan, gerakan pangan murah dilaksanakan dalam rangka pengendalian inflasi, seiring meningkatnya harga bahan pokok.

“Meningkatnya harga-harga bahan pokok ini harus dikendalikan, dengan operasi pasar, gelar pangan murah yang ditebus murah oleh masyarakat, kemudian pembagian sembako, itu yang harus kita lakukan sekarang,” pungkasnya.

Gerakan pangan murah di halaman PCC menjual berbagai produk, seperti beras SPHP lima kilogram plus minyak goreng, dijual dengan harga 72 ribu rupiah, kemudian beras SPHP lima kilogram plus minyak goreng juga dijual 72 ribu rupiah. Selanjutnya ada susu, daging beku, tepung tapioka, mie instan hingga sayuran. Seluruh produk tersebut, dijual dengan harga terjangkau, hingga 30 persen di bawah harga pasar. Dari sekian banyak produk yang dijual, yang paling diburu masyarakat adalah beras, karena harganya masih mahal di pasaran.

Pelaksanaan gerakan pangan murah merupakan rangkaian dari kegiatan Saprahan Khatulistiwa 2024, yang diadakan oleh kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. (RAY)

Advertisement