Arsip

Tradisi Makan Bajamba Minangkabau

Advertisement

PADANG – Peserta peringatan puncak Hari Kesatuan Gerak PKK Nasional ke-47 yang terdiri dari ibu-ibu TP PKK seluruh Indonesia mengikuti tradisi makan bajamba di tenda Utama, Lapangan Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol, Padang, Provinsi Sumatera Barat, pukul 19.30-20.30 WIB, Kamis, (25/7) lalu.

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan puncak Hari Kesatuan Gerak PKK Nasional ke 47 di Kota Padang Sumatera Barat.

Peserta yang hadir berasal dari Tim Penggerak PKK Pusat, Tim Penggerak PKK Provinsi se Indonesia, dan Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota se Indonesia serta Tim Kabupaten Kota se Sumbar.

Advertisement

Pakaian yang digunakan Baju Basiba dan Telok Balango yang disediakan pemerintah provinsi Sumatera Barat untuk panitia sedangkan undangan menyesuaikan.

Salah satu peserta dari Kota Pontianak, Darmanelly mengatakan, dalam kegiatan tersebut juga diikuti oleh TP PKK Kota Pontianak untuk menambah wawasan seluruh peserta terhadap kekayaan budaya yang ada di Indonesia saat ini.

“Kami dari Tim Penggerak PKK Kota Pontianak tak mau ketinggalan untuk memeriahkan kegiatan ini. Kegiatan ini menambah wawasan seluruh peserta akan kekayaan budaya di Indonesia. Juga memperkenalkan kuliner daerah setempat,” tuturnya.

Makan Bajamba yang dilaksanakan di event akbar ini juga dimeriahkan dengan penyambutan tari galombang yang diiringi alat musik tradisional Minangkabau.

Terlihat juga makanan dan lauk pauk juga telah tersedia diatas meja yang diletakkan di atas talam dengan penutup manik-manik.

“Selama acara makan bajamba kami dihibur dengan nyanyian Minang yang rancak bana,” jelasnya.

Dilansir dari Wikipedia bahwa makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan.

Tradisi ini umumnya dilangsungkan pada hari-hari besar agama Islam dan dalam berbagai upacara adat, pesta adat, dan pertemuan penting lainnya. Secara harfiah makan bajamba mengandung makna yang sangat dalam, dimana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.

Makan Bajamba dilangsungkan dalam suatu ruangan atau tempat yang telah ditentukan, dan umumnya diikuti oleh lebih dari puluhan hingga ribuan orang yang kemudian dibagi dalam beberapa kelompok. Suatu kelompok biasanya terdiri dari 3 sampai 7 orang yang duduk melingkar, dan di setiap kelompok telah tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang ditumpuk berisikan nasi dan berbagai macam lauk.

Makan Bajamba biasanya dibuka dengan berbagai kesenian Minang, kemudian diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, hingga acara berbalas pantun. (Red).

Advertisement