Arsip

Bupati Paolus Hadi Racik Kopi Sendiri

Bupati Sanggau Paolus Hadi.
Bupati Sanggau Paolus Hadi di studio RUAI Televisi.
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Hanya mengenakan baju kaus singlet dan celana training, lelaki itu menggunting daun dan ranting pohon kopi. Dia memangkas tanaman ini agar tidak terlalu tinggi, sehingga mudah memanennya.

Paolus Hadi (53), Bupati Kabupaten Sanggau dua periode ini menikmati hobi bertani. Selain menanam kopi robusta dan liberika dia juga berladang. Tentu caranya tetap sebagaimana peladang tradisional umumnya di komunitas Dayak.

“Kalau saya sudah ke kebun, banyak orang ndak tau kalau saya bupati. Saya berpenampilan ya seperti petani pada umumnya,” turut Adi, sapaan masa kecilnya, ketika berada di kantor Ruai Televisi untuk mengisi program Special Dialog, Kamis (16/03/2023) malam.

Advertisement

Tonton: Spesial Dialog RUAI TV dengan Bupati Sanggau Paolus Hadi, KLIK di link ini. 

Publik mengenalnya sebagai sosok yang luwes dan tidak kaku. Akronin namanya menjadi panggilan akrab: PH. Jika dilafalkan menjadi: Peha. Orang kerap menyebut dia sebagai “Pak Peha”.

Soal penampilan, suami dari Arita Apolina ini memang tak pilih-pilih. Dia terlihat enjoy dengan pakaian sehari-hari di luar jam dinas. Mengenakan kaus singlet, celana jeans, dan sandal, dia tampak rileks memetik gitar. Sambil menyanyikan lagu jadul bertema cinta.

Begitu pula saat berada di ladang. Menggendong “jarai”, sejenis keranjang rotan untuk wadah padi panenan. Dan tangan kanan memanen padi menggunakan alat tradisional. Sebagaimana petani pedesaan, sambil tangannya menuai padi.

Baca juga: Batik Sabang Merah untuk Para Uskup – VIEDO

Momen-momen seperti ini kerap dia bagikan di akun media sosialnya di Instagram dengan nama @paolushadi.
Soal kopi, kakek satu cucu ini memang gemar ngopi sejak muda. Itu sebab, dia memilih untuk menanam sendiri kopi jenis robusta dan liberika. Kopi ini dia budidayakan sekitar 1.000 batang, dan separuhnya sudah mulai panen.

“Daerah Sanggau kan dataran rendah, jadi yang cocok rupanya liberika. Kopi ada tiga jenis, nomor satu arabica, nomor dua robusta, dan nomor tiga liberika,” paparnya.

Dia memanen kopi untuk kebutuhan sehari-hari. Mengupas dengan mesin, dan menumbuknya sendiri. Hanya saja, dia mengakui, belum mengerti cara meraciknya dengan kombinasi bahan lain. Tapi, untuk kebutuhan sendiri, dia merasa lebih dari cukup.

Baca juga: Bupati Kagumi Produk Kerajinan PKK Sanggau

“Dulu saya sekolah pertanian, setingkat SMA. Dari situlah saya banyak belajar bagaimana bertani yang baik,” kenangnya.

Dunia politik bukanlah pilihan serta merta. Dia menjalani banyak pekerjaan yang tak terbayangkan orang lain. Tamat dari Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA, setingkat SMA) dia belum bisa kuliah.

Akhirnya, sempat bekerja sebagai tukang pikul bibit di perkebunan, sampai menjadi mandor. Juga pernah bekerja mengetam kayu ikut temannya.

Baca juga: Desa Mandiri, Motor Trail, dan Target Kades

Sampai kemudian Pastor Agustinus Agus–sekarang Mgr Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak–memperkenalkan dia dengan seorang berkebangsaan Jerman. Si Jerman ini sedang mengelola program kerja sama pemerintah Jerman dengan Indonesia.

Pengalamanya bekerja dengan lembaga asing semakin membuka wawasan. Kala itulah, Adi melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana, sambil tetap bekerja. Selama 12 tahun bekerja di situ, Adi terjun ke politik dan sempat menjadi anggota dewan selama tiga tahun.

Menjalani pergantian antar waktu (PAW) karena maju sebagai wakil bupati, mendampingi Bupati Sanggau H. Setiman H Sudin. Usai menjadi wakil bupati, PH menjadi bupati dengan Yohanes Ontot sebagai wakil yang awet hingga dua periode. (RED)

Bupati Sanggau Paolus Hadi
Bupati Sanggau Paolus Hadi di studio RUAI Televisi.
Advertisement