Arsip

Aktivitas PETI Beroperasi Bebas di Desa Kenyauk

Advertisement

SINTANG – Aktvitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Sungai Kapuas Kabupaten Sintang masih marak. Puluhan bahkan ratusan lanting jek terlihat bebas melakukan aktivitas mengeruk emas diberbagai lokasi Sungai Kapuas.

Salah satunya Seperti nampak di Dusun Ulak Limau, Desa Kenyauk, Kecamatan Sepauk, para penambang seperti tak hirau dengan polusi akibat kegiatan tersebut.

Deru mesin jek seolah saling bersahut-sahutan. Di sepanjang pesisir pantai dusun Ulak Limau, mesin jek penambang tampak berjejer rapi melakukan aktivitasnya.

Advertisement

Kondisi ini tentu saja sangat miris. Mengingat, lokasi aktivitas PETI persis di depan Sekolah Dasar Negeri 8 dan juga pemukiman penduduk. Kegiatan para penambang tentu sangat mengganggu anak-anak yang sedang belajar, dan juga masyarakat sekitar tentu saja terkena dampak.

“Kami masyarakat disini dan juga selaku orang tua murid dari SDN Kenyauk sangat menyangangkan sikap para pekerja Jek, yang tidak memikirkan para murid yang sedang belajar, karena para pekerja ada mulai melakukan aktivitas penambangan dari jam 06.00 atau jam 07.00 pagi, padahal jam segitu anak -anak baru masuk kelas,” tutur warga yang enggan namanya di sebutkan.

Hal senada juga yang dikatakan Kepala Dusun Ulak Limau, Kadri. Ia menjelaskan awalnya belum begitu banyak para pekerja PETI yang datang untuk bekerja di dusunnya. Sekarang kata dia, malah makin bertambah banyak.

“Para pekerja PETI sama sekali tidak ada koordinasi dengan saya sebagai Kadus dan pengurus di desa lainnya. Yang mengatakan dirinya sebagai koordinator pekerja PETI tersebut juga tidak ada koordinasi dengan saya,” kata Kadri.

Selama ada PETI kata dia, dusunnya malah banyak masalah, masyarakat kelahi masalah batas dan masalah lainnya.

“Saya jadi capek ngurus warga saya dan hampir tiap hari ngurus masalah batas yang dikerjakan oleh para penambang emas ilegal itu,” keluhnya.

Awalnya kata Kadri, sudah dua kali pihaknya mau membubarkan para pekerja PETI. Namum sekarang malah makin ramai dan tidak teratur lagi. (Red).

Advertisement