BENGKAYANG, RUAI.TV – Insiden antara prajurit TNI dengan petugas Kantor Bea Cukai (BC) Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, beredar di dunia maya berupa rekaman video. Dalam rekaman tersebut, terlihat dua orang berseragam loreng cekcok dengan seorang lainnya yang berseragam safari biru tua.
Insiden berlanjut, orang berpakaian loreng mendorong dan memiting orang berseragam safari. Seorang berseragam loreng lainnya membentak orang yang sedang merekam video.
Peristiwa ini terjadi di Pos Lintas Batas (PLB) Titik Nol Jagoi Babang, Jl Dwikora, Dusun Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Sabtu (04/02/2023) sekitar pukul 06.00 WIB. Namun videonya baru beredar luas pada Kamis (09/02/2023).
Baca juga: Cara Nonton RUAI TV Digital
Jagoi Babang merupakan wilayah perbatasan darat antara Indonesia dengan Malaysia. Jalur ini kerap menjadi perlintasan warga yang berinteraksi dengan penduduk Jiran, untuk urusan bisnis ataupun karena hubungan kekerabatan.
Di PLB Titik Nol tersebut, berjaga aparat Kantor BC Jagoi Babang dan prajurit TNI di Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas). Setiap pelintas harus melewati ijin berlapis untuk bisa menyeberang ke wilayah Jiran.
Pemicu insiden itu karena adanya warga desa setempat yang hendak melintas ke negeri tetangga sekitar pukul 06.00. Sementara ketentuan dalam Surat Edaran Bupati Bengkayang Nomor SE-100.2.3.2/0386/BPPD-B tanggal 20 Januari 2023, menyebutkan, PLB mulai buka pukul 08.00.
Baca juga: Pasutri Muda Dominasi Kasus Cerai di Kabupaten Ini
Warga desa tersebut merupakan pedagang sayuran yang hendak berjualan ke Distrik Serikin di wilayah Sarawak, Malaysia Timur. Dia telah meminta izin kepada petugas Kantor BC Jagoi Babang berinisial JRT, dan petugas itu memperbolehkan dia lewat.
Namun, penjual sayur itu tidak mendapat ijin melintas dari prajurit TNI di Pos Dalduk. Kemudian terdengar seruan dari petugas BC Jagoi Babang: “”Biarkan dia lewat, dia orang gunung tidak tau apa-apa.”
Timbullah kesalahpahaman antara keduabelah pihak yang berujung pada insiden itu. Namun, permasalahan ini sudah terselesaikan secara kekeluargaan.
Baca juga: Boikot Pemilu di Serawai-Ambalau Dipicu Masalah Ini
Melalui pertemuan pada Senin (06/02/2023) kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian damai. Mereka juga sepakat untuk tidak saling menuntut di kemudian hari.
Kodam XII/Tanjungpura telah melakukan klarifikasi tertulis atas insiden ini. Sekaligus menjelaskan, dua personil TNI tersebut berasal dari Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha, berinisial RR dan FP.
Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Ade Rizal Muharram, menjelaskan, insiden ini merupakan kesalahpahaman antar petugas yang mengamankan pintu perbatasan. Kapendam menyayangkan terjadinya insiden ini.
Baca juga: Laku di Malaysia, Tempayan Kayu Buatan Landak
“Permasalahan sudah selesai secara kekeluargaan di tingkat bawah. Dan dari kedua belah pihak sepakat untuk tidak melanjutkan kesalahpahaman tersebut,” kata Kapendam. (RED)
Leave a Reply