Arsip

Mengajar di Sekolah Terpencil, Guru di Seluas Ini Dapat Penghargaan Nasional

guru duta teknologi
Nursiah, guru SMPN 2 Seluas, Kabupaten Bengkayang. Foto: IST/ruai.tv
Advertisement

BENGKAYANG, RUAI.TV – Seorang guru yang bekerja di SMP Negeri 2 di Kecamatan Seluas, Kabupaten Benkayang, menjadi duta teknologi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Dia menerima Anugerah Ki Hajar pada 30 November 2022 lalu.

Guru ini bernama Nursiah. Selain Nursiah, sebanyak 45 guru lain se-Indonesia, menerima Anugerah Ki Hajar. Direktorat Riset dan Teknologi Kemendikbud RI memberikan penghargaan ini kepada guru dengan pencapaian tertentu.

Baca juga: 244 Calon Ikuti Tes Tertulis PPK di Sanggau

Advertisement

Yakni, guru yang dalam penilaian mereka, berhasil memanfaatkan teknologi di daerah terpencil, meski menghadapi kendala jaringan listrik dan internet.

Nursiah merupakan satu di antara guru yang mengajar di daerah terpencil. Letaknya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Bengkayang.

Baca juga: Di Kalsel, Wali Kota Pontianak Tanam Pohon Tabebuya

Meski dalam kondisi serba terbatas dan berada di kawasan terpencil, Nursiah mendapat penilaian karena mampu melakukan inovasi pembelajaran memanfaatkan teknologi.

Nursiah telah lima tahun bekerja sebagai tenaga pendidik di tempat itu. Mendapat penghargaan nasional seperti ini, dia merasa bangga, apalagi mewaliki Provinsi Kalbar.

Baca juga: Tangani Kasus Narkoba, Ketapang Segera Bentuk BNNK

“Banyak keterbatasan mengajar di daerah terpencil. Harus mencari sinyal pergi ke tempat perbukitan lebih tinggi,” tutur Nursiah.

Di tempat yang ada sinyalnya, mereka mengunduh aplikasi pembelajaran, untuk kemudian menajdi media mengajar. Saat mengajar, mereka menggunakan panel surya sebagai sumber listrik.

Baca juga: 8 Warga Pontianak Korban Perdagangan Orang di Laos

Dengan capaian ini, Nursiah berharap, bisa menginspirasi rekan-rekan guru lain di Kalbar. Agar tidak menyerah dengan segala keterbatasan yang terjadi.

“Saat ini akses jalan menuju ke SMPN 2 tempat saya mengajar, masih berupa jalan tanah. Jika musim hujan licin sehingga sulit di lewati,” ujar Nursiah. (RED)

Advertisement