Arsip

Seram! PAUD di Desa Ini Dekat Kuburan

PAUD dekat kuburan
Gedung PAUD di Desa Kesange, Kecamatan Ambalau, jauh dari pemukiman warga. Foto: IST/ruai.tv
Advertisement

SINTANG, RUAI.TV – Sebuah gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di pedalaman Kabupaten Sintang, berada di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk. Sudah begitu, letaknya dekat dengan kuburan.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ambalau, Cornelius Ngawan menjumpai kondisi ini saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Kesange. Lokasi gedung PAUD ini membuat aparatur kecamatan berpikir ulang.

Mereka berencana memindahkan aktivitas para peserta didik PAUD ke Gedung Desa. Sebab, Gedung Desa berada di kawasan pemukiman yang ramai penduduknya.

Advertisement

Baca juga: Lantai dan Plafon Ruang Kelas SDN Ini Bikin Prihatin

“Agar tidak berdampak pada psikologis anak,” kata Cornelius Ngawan kepada redaksi ruai.tv, Senin (13/03/2023).

Untuk menjangkau Desa Kesange, perlu waktu 45 menit menumpang speed boat dari pusat Kecamatan Ambalau. Jalur sungai menjadi satu-satunya pilihan, karena belum ada akses jalan darat yang memadai.

Akses melalui jalur sungai itu pun sangat sulit pada musim kemarau. Permukaan air yang dangkal membuat kendaraan terhambat.

Baca juga: Guru SDN di Deme Ubah WC Jadi Tempat Tinggal

Selain permasalahan lokasi gedung PAUD yang jauh dari pemukiman, Sekcam juga menjumpai gedung sekolah yang mengalami banyak kerusakan. Dua lokal gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Kesange rusak parah di banyak bagian.

Untuk menunjang proses belajar mengajar, para pelajar dan guru melaksanakan aktivitasnya mengunakan gedung lain yang terbilang masih layak. Dari informasi di lapangan, kerusakan ini ternyata sudah berlangsung cukup lama.

“Dari enam lokal ruangan, terdapat dua ruangan rusak parah. Selain itu kursi dan meja juga sudah banyak tak layak pakai,” ujar Cornelius Ngawan.

Baca juga: Soal Kapuas Raya, Begini Sikap Wagub Ria Norsan

Sekolah ini juga mengalami kekurangan guru. Hanya ada satu guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang menjabat kepala sekolah. Kemudian, dua guru Program Garis Depan dibantu honorer.

“Untuk menyiasati dua ruangan kelas yang rusak, para siswa bergantian belajar menggunakan kelas yang masih layak pakai,” kata Cornelius Ngawan.

Pemerintah Kecamatan Ambalau dan Desa Kesange berupaya mengusulkan perbaikan atas berbagai fasilitas dan infrastktur, melalui Musrenbang tahun anggaran 2024. Mereka berharap, kebutuhan masyarakat di kawasan ini bisa menjadi prioritas. (RED)

Advertisement