“Bahkan kami dua desa (Desa Nanga Mahap dan Nanga Suri) mendatangi PJ Bupati Sekadau untuk menyampaikan hal yang sama. Masih tidak menemukan titik terang terkait penyelesaian PETI itu,” keluh Saherman.
Sebagai perwakilan masyarakat, Kades berharap, melalui kunjungan Kapolda Kalbar ke Kecamatan Nanga Mahap, Sabtu (08/05/2021) membawa angin segar. Minimal jika tak mampu menertibkan PETI, ada solusi bagi masyarakat yang terdampak.
Baca juga: Tolak PETI Warga Demo ke Mapolsek Sekadau Hulu
Hampir sebagian besar masyarakat di tiga kecamatan yakni, Nanga Mahap, Nanga Taman, dan Sekadau Hulu, termasuk pusat Kabupaten Sekadau itu, memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap sumber air dari sungai.
Terutama warga yang berdiam di pesisir Sungai Sekadau, memerlukannya untuk kebutuhan mandi, mencuci, minum, serta sumber mata pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Di antaranya ada yang menangkap ikan di sana, yang masih dilakukan secara tradisional.
Baca juga: Terima Rp 227 Juta dari PETI, Anggota BPD Inggis Jadi Tersangka
“Tentunya sangat berharap agar atas kunjungan orang nomor 1 di jajaran Polda tersebut agar segera mengambil langkah atas maraknya PETI di beberapa desa dalam wilayah kerja Polsek Nanga Mahap,” harapnya.
Kades pun berniat, jika kunjungan Kapolda ke Nanga Mahap tidak membuahkan hasil sebagaimana harapan masyarakat terdampak, pihaknya akan menyampaikan persoalan ini ke pemerintah pusat. (RED)
Leave a Reply