SANGGAU, RUAI.TV – Para petani padi sawah di Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, menghimpun diri dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Hayo. Kini, kelompok tani tersebut telah memiliki lumbung pangan.
Adanya lumbung pangan ini menjadi motivasi para petani untuk terus bekerja. Mewujudkan kehidupan petani yang sejahtera bersama sesama anggota kelompok.
Lumbung Pangan Masyarakat Tani Hayo berada di Desa Suka Gerundi. Peresmiannya berlangsung pada Jumat (10/06/2022) oleh Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot.
Baca juga: Desa Nanga Yen di Kapuas Hulu Pernah Jadi Lumbung Pangan
Ketua Kelompok Tani Hayo, Adrianus Adi, mengatakan, luas lahan garapan para petani seluruhnya sekitar 87 hektare. Hingga saat ini, produktivitas persawahan ini sudah mencapai sekitar 18-an ton.
“Capaian penjualan kami sudah merambah Kota Sanggau, dan tentunya wilayah Kecamatan Parindu dan desa kami sendiri,” kata Adrianus Adi.
Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, memotivasi para petani untuk mewujudkan keluarga petani yang sejahtera. Kondisi ini akan mampu menciptakan ketahanan pangan di Kabupaten Sanggau.
Baca juga: Tengah Malam, Lelaki Ini Curi Barang Pasien di Pontianak
Yohanes mengatakan, selain pengadaan lumbung pangan, pemerintah juga mengusahakan adanya sarana pendukung bagi petani sawah. Melalui dinas yang terkait, menyediakan pula tenaga penyuluh lapangan untuk membantu petani mengembangkan budidaya.
“Saya berharap Kelompok Tani Hayo Desa Suka Gerundi ini mampu memanfaatkan fadilitas yang pemerintah siapkan. Sehingga bisa menjadi petani yang berkembang dan produktif, dengan bukti adanya penghasilan pemasukan dari hasil penjualan padi sawah,” kata Yohanes.
Lumbung Pangan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero, mengungkapkan apresiasinya dengan adanya aktivitas dan produktivitas masyarakat seperti ini. Pemeirntah mendorong adanya lumbung pangan untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.
Baca juga: Cara Kota Pontianak Merawat Pohon Peneduh
“Dukungan yang kami berikan sangat banyak. Mulai penyediaan infrastruktur, lantai jemur, peralatan mesin, gudang, dan lainnya,” kata Heronimus.
Dia juga menyebut, ada tenaga khusus yang membantu petani mengenali mutu beras yang mereka hasilkan. Sebab, mutu beras sangat perlu terpantau, sehingga memenuhi standar untuk memasuki pasar yang lebih luas.
“Jadi jika mutu beras terjaga, tidak hanya bisa terjual di daerah sendiri. Bisa juga memasuki pasar modern dengan cakupan lebih luas,” kata Heronimus. (RED)
Leave a Reply