Arsip

Desa Nanga Yen di Kapuas Hulu Pernah Jadi Lumbung Pangan

lumbung pangan kapuas hulu
Kunjungan Bupati Fransiskus ke wilayah persawahan di Desa Nanya Yen. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

KAPUAS HULU, RUAI.TV – Keberhasilan pertanian dengan sistem sawah di Desa Nanga Yen, sempat menjadikan kawasan itu sebagai lumbung pangan. Sebab pada rentang 1995 hingga 2020, pertanian sawah di desa ini terbilang mampu menghasilkan persediaan beras.

Desa Nanga Yen berada di Kecamatan Hulu Gurung, Kabupaten Kapuas Hulu. Bupati Fransiskus Diaan mengunjungi kawasan persawahan di desa ini, Kamis (09/06/2022).

“Saya senang bisa berjumpa masyarakat, khususnya kelompok tani dan para anggota. Bisa melihat langsung bagaimana situasi dan kondisi yang ada di lapangan,” kata Bupati Fransiskus.

Advertisement

Baca juga: Cekrek! Bupati Sis Berswafoto di Lapangan Sepak Bola

Dia menyebut, cukup banyak aspirasi yang dia serap dari kelompok tani. Di antaranya berupa harapan para petani untuk dukungan terhadap kegiatan mereka, agar produktivitasnya terus meningkat.

“Saya minta petani membuat proposal, berisi apa yang menjadi kebutuhan, hal-hal yang menunjang. Kemudian ajukan ke dinas terkait. Nanti akan kami proses dan akan kami tindaklanjuti, akan kita sesuai kemampuan kami,” ujar Fransiskus.

Lumbung Pangan Kapuas Hulu

Para petani di desa ini masih mempertahankan pola persawahan. Bupati menyebut, hal ini telah seiring dengan kebijakan pemerintah, sebagai bentuk dorongan untuk produktivitas.

Baca juga: Cara Kota Pontianak Merawat Pohon Peneduh

“Apa yang menjadi kewajiban kami, kami akan berupaya semaksimal mungkin, untuk membantu masyarakat yang memang yang memang mata pencaharian di sektor pertanian,” kata Fransiskus.

Dia juga memaparkan sejumlah upaya yang telah berlangsung. Seperti bantuan pengairan pada tahun lalu, berupa pembangunan irigasi. Tahun ini, kata Bupati, akan ada lagi penambahan irigasi di desa tersebut.

“Kapasitas pengairan sawah di sini memang belum cukup untuk kebutuhan semua. Ke depan, ada keinginan membuat suatu bendungan, untuk memperkuat irigasi ini,” ujar Fransiskus.

Baca juga: Truk Amblas, Jembatan di Ruas Semitau-Suhaid Rusak

Untuk mencapainya, Bupati Fransiskus akan membangun koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan pemerintah pusat. Sebab tidak bisa hanya berharap dari anggaran kabupaten yang terbatas.

“Ketika membangun waduk yang besar, akan membutuhkan biaya yang besar juga,” ujarnya. (RED)

Advertisement