PONTIANAK, RUAI.TV – Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa, berpesan agar pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar agar fokus pada program prioritas. Bahkan dia menegaskan, agar tidak muluk-muluk dalam menyusun program.
“Dalam lima tahun apa yang bisa kita buat, itu yang prioritas. Secara khusus saya tekankan soal Sumber Daya Manusia. Segalam sesuatu sumbernya SDM, mau kita pintar, kaya, punya kedudukan, semua terkait SDM. Itu kebutuhan kita dewasa ini,” tegas Marthin Billa.
Baca juga: Ria Norsan Anggap Ketua DAD Kalbar Guru dan Orangtuanya
Dia berada di Kota Pontianak, untuk melantik pengurus DAD Provinsi Kalbar periode 2023-2028. Cornelius Kimha, mantan Bupati Kabupaten Pontianak (kini Kabupaten Mempawah), menjadi Ketua Umum DAD Kalbar untuk periode ini. Kimha menyusun 18 biro dengan 214 personil sebagai pelaksana program kerja.
Kepada para pengurus DAD Kalbar, Marthin Billa menitikberatkan pentingnya menjaga harmonisasi antar etnis. Kerja sama antar organisasi massa (ormas), bekerja sama dengan pemerintah, agar DAD semakin mampu menunjukkan keberadaannya.
Baca juga: 3 Uskup dan 5 Bupati di Struktur DAD Kalbar
“Hal yang penting adalah sedikit bicara, banyak kerja. Jaga harmonisasi, itu kuncinya. Selain kita pintar, juga harus jaga harmonisasi. Hidup itu murah, tetapi yang mahal gengsi kita,” sebutnya.
Marthin Billa memiliki rekam jejak panjang sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Mulai dari sebagai staf rumah tangga gubernur era 1978, dan terakhir sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malinau, Kaltim pada 1999.
Baca juga: Heri Saman Harapkan DAD Kalbar Jadi Jembatan Komunikasi
Pensiun sebagai ASN, Marthin Billa terjun ke gelanggang politik. Dia pernah menjadi Bupati Malinau selama dua periode. Berikutnya, menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, saat ini dalam periode kedua. Dan mengemban jabatan sebagai Presiden MADN sejak 2021. (RED)
Leave a Reply