Arsip

Soal Kapuas Raya, Begini Sikap Wagub Ria Norsan

Kapuas Raya kapan
Wagub Kalbar, Ria Norsan, berpidato dalam forum pelantikan pengurus DAD Kalbar, Jumat (10/03/2023) di Pontianak. Foto: IST/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Wacana pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR) mengemuka kembali. Terlebih menjelang berakhirnya duet kepemimpinan Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Wakil Gubernur Ria Norsan, PKR yang pernah jadi janji kampanye mulai ditagih.

Norsan mewakili pemerintah provinsi, menghadiri acara pelantikan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar periode 2023-2028, Jumat (10/03/2023) di Pontianak. Kesempatan berpidato Norsan gunakan untuk sedikit menyinggung mengenai PKR.

Meski, muatan PKR hanya sekilas dia sebut dan menjelang berakhirnya pidatonya. Dalam pidato itu, Norsan menegaskan bagaimana sikapnya sebagai Wagub Kalbar saat ini terhadap wacana PKR.

Advertisement

Baca juga: Ria Norsan Anggap Ketua DAD Kalbar Guru dan Orangtuanya

Dia yakin, PKR akan dapat terwujud di kemudian hari. Apalagi jika tokoh-tokoh dalam kepengurusan DAD Kalbar turut serta membantu memperjuangkannya.

“Mudah-mudaha dengan dilantiknya DAD Provinsi Kalbar saat ini, ke depan kita sama-sama pemerintah bisa mewujudkan Provinsi Kapuas Raya,” kata Norsan.

Terdengar tepuk tangan hadirin menyelingi pidato tersebut. Norsan hanya menyambung sedikit mengenai PKR sebelum mengakhiri kata sambutan itu.

Baca juga: 3 Uskup dan 5 Bupati di Struktur DAD Kalbar

“Karena apa? Ada Pak Lasarus, ada Pak Cornelius Kimha, ada DPR RI (dalam struktur DAD Kalbar). Saya yakin kita bersama-sama pasti bisa,” ucap Norsan.

Lasarus yang dia maksud adalah anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalbar. Selain itu, Lasarus juga duduk dalam komposisi Dewan Pertimbangan DAD Kalbar periode 2023-2028.

Sementara Cornelius Kimha merupakan Ketua DAD Kalbar periode 2023-2028. Norsan menganggap Kimha sebagai guru dan orangtuanya, yang telah banyak memberi nasehat.

Baca juga: Ini Dia Ketua DAD Kalbar Periode 2023-2028

Sebab, ketika Kimha menjadi Bupati Kabupaten Pontianak (kini Kabupaten Mempawah), Norsan mengaku sabagai anak buahnya. Norsan juga kemudian menjadi bupati di kabupaten itu selama dua periode, sebelum menjadi Wakil Gubernur Kalbar.

Kapuas Raya Kapan Terwujud?

Saat menyampaikan pidato di forum DAD Kalbar itu, Norsan tidak menyampaikan lebih jauh seperti apa perkembangan wacana PKR. Isu ini hanya dia singgung sedikit saat hendak mengakhiri pidato.

“Tidak berpanjang lebar, karena Pak Lasarus dan Pak Presiden (Marthin Billa, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional-MADN) akan kembali ke Jakarta. Mudah-mudahan Tuhan menyertai Bapak dan Ibu sampai ke tempat tujuannya,” ujar Norsan mengakhiri pidato.

Baca juga: Mantan Timses Midji-Norsan Tagih Realisasi Kapuas Raya

Wacana PKR mengemuka kembali saat ini. Sejumlah kalangan dari kawasan Timur Kalbar, yang menjadi bakal lokasi provinsi pemekaran ini, mulai mempertanyakan realisasi PKR.

Sebab, duet Sutarmidji-Ria Norsan menjadikan wacana PKR sebagai janji kampanye dalam Pilgub 2019 lalu. Bahkan, Sutarmidji sempat menegaskan dalam kesempatan deklarasi rakyat di Gedung PCC Pontianak, agar masyarakat mencatat janjinya mewujudkan pembentukan PKR.

Kala itu, Sutarmidji menyebut, siap segera membangun Kantor Gubernur dan DPRD PKR. Hanya saja, menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, wacana PKR tak lagi terdengar perkembangannya. (RED)

Advertisement