Arsip

Meluas, Kecaman Terhadap Edy Mulyadi di Kalbar

kecaman terhadap edy mulyadi semakin meluas
Spanduk warga saat aksi pernyatan sikap di Kabupaten Bengkayang. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Aksi kecaman semakin meluas terhadap Edy Mulyadi di Kalimantan Barat (Kalbar). Sejumlah komunitas masyarakat di beberapa kabupaten dan kota, telah menyampaikan pernyataan sikap.

Tak hanya sampai di situ. Mereka juga melakukan pelaporan kepada polisi, agar kasus ini mendapat atensi penegak hukum.

Edy Mulyadi, yang pernah menjadi caleg PKS untuk DKI Jakarta 3 pada 2019, melontarkan pernyataan kontroversial beberapa waktu lalu. Saat itu, dia mengkritisi ibu kota negara (IKN) yang pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Advertisement

Tonton juga: Ritual Adat Dayak Kecam Edy Mulyadi – VIDEO

Terlontar ucapan Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai tempat “jin buang anak”. Bersama rekan yang duduk di sebelahnya, mereka menyebut “hanya monyet” yang akan membeli properti di IKN Baru ini.

Ucapan itu mendapat reaksi keras dari warga Kalimantan Barat. Kecaman semakin meluas, di antaranya terangkai dengan ritual adat Dayak.

Di Kota Pontianak, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar, Jakius Sinyor, memimpin perwakilan komunitas menyampaikan laporan ke Polda Kalbar, Rabu (26/01/2022). Mereka minta polisi segera menindak dan memproses Edy Mulyadi cs.

Baca juga: Kecam Edy Mulyadi, Aksi di Landak Dimulai dengan Ritual Adat

Forum Pembauran Kebangsaan Kalbar juga menyatakan kecaman terhadap Edy Mulyadi cs. Mereka menilai, pernyataan Edy Mulyadi cs mencederai keutuhan bangsa. Ketua Forum Pembauan Kalbar, Rihat Natsir Silalahi, mengatakan, Edi Mulyadi harus meminta maaf secara terbuka.

Pernyataan sikap DAD Kabupaten Sanggau berlangsung Rabu (26/01/2022) di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor. Ketua DAD setempat yang juga Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, mengatakan, pihaknya tidak melakukan laporan ke Polres Sanggau.

Baca selanjutnya dengan klik pages 2 atau KLIK di SINI!

Advertisement