PONTIANAK, RUAI.TV – Penggunaan media sosial (medsos) yang tidak bijak, menjadi biang kerok maraknya isu penculikan anak. Warganet merasa begitu mudah menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya.
Akibatnya, masyarakat menjadi resah. Padahal, informasi yang mereka akses belum tervalidasi.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Jumat (03/02/2023), mengingatkan agar pengguna medsos menyaring terlebih dahulu info yang mereka terima. Apapun info yang ada, sebaiknya tidak segera disebarluarkan sebelum benar-benar mengetahui kebenarannya.
Baca juga: Isu Penculikan di SDN 24 Ambawang, Polisi Sebut Ortu Murid Belum Lapor
“Maraknya isu penculikan anak di media sosial yang selama ini menyebar luas itu hanya isu saja. Dari informasi kepolisian bahwa informasi yang beredar belum bisa dipastikan kebenarannya,” kata Wali Kota.
Dia menyayangkan, mudahnya warganet menyebarkan informasi berkaitan dengan isu penculikan anak tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Di era teknologi informasi dan penggunaan medsos yang massif, siapapun bisa dengan mudah membagikan informas melalui perangkat smartphone.
Baca juga: Isu Penculikan Murid SD di Pontianak Hoax
“Saya minta masyarakat harus cerdas dalam memilah informasi. Mana yang benar dan mana yang hoax. Tidak asal share atau membagikan informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Wali Kota.
Gerakan literasi digital mendapat tantangan di tengah tabiat warganet yang sering asal share info. Kemampuan memilah info antara yang benar dan salah, positif dan negatif, membutuhkan kemampuan tersendiri.
Baca juga: Cara Nonton RUAI TV Digital
“Pentingnya literasi digital ini merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat dalam menggunakan medsos supaya tidak salah langkah,” kata Wali Kota.
Meski di tengah badai informasi yang serba tidak jelas, masyarakat tetap perlu mewaspadai kemungkinan adanya tindak penculikan tersebut. Terutama jika melihat hal yang mencurigakan, segera melaporkan kepada pihak berwajib. (*/RED)
Leave a Reply