PONTIANAK, RUAI.TV – Beberapa lukisan hasil karya seni warga dengan memanfaatkan ampas kopi menjadi daya tarik bagi siapapun yang melihatnya. Lukisan tersebut menjadi bagian dari kreativitas warga Gang Belibis RW 007 dan 008 Kelurahan Tengah, Kecamatan Pontianak Kota.
Bernamakan Kampung Hijau Bang Jago, warga memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami sayur mayur dan buah-buahan, termasuk memproduksi kerajinan tangan, daur ulang sampah organik dan sebagainya. Ekonomi kreatif di kawasan ini mulai terungkit.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kantono, meresmikan Kampung Hijau Bang Jago yang dirangkaikan dengan Festival Kulminasi dan Hari Air Sedunia, Minggu (21/03/2021).
Baca juga: Warga Kampung Caping di Pontianak Bangun Teras Terapung
Edi mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 masyarakat didorong untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki. Seperti halnya yang dilakukan warga Kampung Hijau Bang Jago.
“Dengan potensi warga yang berjiwa seni, cinta tanaman dan lingkungan serta kebersihan, maka terbentuklah Kampung Hijau Bang Jago,” ujarnya.
Tanaman produktif yang mengisi kampung tersebut seperti sayur mayur, buah-buahan dan lainnya menjadikan kawasan itu kian hijau. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendukung kehadiran kampung hijau ini agar terus produktif. Apalagi di kampung ini juga ada ternak ikan cupang.
Baca juga: Turun Drastis, Pendapatan Pengrajin Bidai Rotan di Perbatasan RI-Malaysia
“Sehingga diharapkan bisa menjadi destinasi produksi dan pengembangan varietas ikan cupang,” tutur Edi.
Meskipun pandemi belum juga berakhir, namun menurutnya aktivitas perekonomian mesti tetap berjalan setelah hampir satu tahun dilakukan pembatasan secara ketat.
“Dengan catatan segala aktivitas harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Baca juga: Puluhan Tukang Ojek Bersihkan Terminal Lawang Kuari Sekadau
Lurah Tengah, Ade Marheni Dewi menambahkan, cikal bakal penamaan Kampung Hijau Bang Jago ini karena dahulunya dua RW di lokasi tersebut banyak yang jago seni silat.
“Selain itu masyarakat sekitar lokasi juga jago dalam hal pertanian walaupun hanya memanfaatkan pekarangan rumah,” kata Ade.
Warga sekitar memanfaatkan limbah rumah tangga, sampah anorganik hingga ampas kopi, menjadi bagian dari karya kerajinan tangan di kampung itu.
Baca juga: GALERI FOTO: Perupa Kalimantan Barat, Merangkai Warna Khatulistiwa
“Selama ini ampas kopi hanya dibuang, namun di Kampung Bang Jago dimanfaatkan untuk lukisan dan karya lainnya,” terang Ade.
Kelurahan Tengah di bawah kepemimpinannya terus melakukan dukungan dari segi pemberdayaan, memfasilitasi dengan OPD serta komunitas yang ada di Kota Pontianak. Ia berharap Kampung Hijau Bang Jago bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan wisata dalam kota.
“Jadi tidak perlu jauh-jauh ke kampung lainnya, disini juga bisa menjadi alternatif wisata dalam kota,” ucapnya.
Peresmian Kampung Hijau Bang Jago juga diwarnai dengan berbagai festival, mulai dari Festival Handycraft, Festival Ikan Cupang, Festival Aneka Tanaman dan Festival Jajanan Tradisional. (*/SVE)
Leave a Reply