Arsip

Landak Selenggarakan Tradisi Naik Dango, Produksi Padi Kian Naik

tradisi dayak naik dango
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa dalam momen Naik Dango ke-37. Foto: courtesy FB
Advertisement

LANDAK, RUAI.TV – Komunitas Dayak di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, menggelar tradisi naik dango. Tradisi naik dango merupakan pesta panen, menandai berakhirnya masa panen padi.

Tahun ini tradisi naik dango di Kabupaten Landak merupakan yang ke-37. Rangkaian kegiatan bermula dengan “bahaupm” atau musyawarah adat, 26 dan 27 April 2022 di Rumah Radakng Aya’.

Baca juga: Bupati Landak Minta Tokoh Adat Sosialisasikan Kebijakan Karhutla

Advertisement

Sub Dayak Kanayatn di Kabupaten Landak, menyelenggarakan traidsi naik dango sebagai warisan leluhur. Tradisi ini sebagai wujud syukur kepada Nek Jubata atau Sang Pencipta, atas kelimpahan panen padi.

Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, mengatakan, sangat serius menggalakkan program pertanian, sehingga kabupaten itu bisa menjadi lumbung padi di Provinsi Kalimantan Barat.

Baca juga: Asal Mula Kehadiran Komunitas NTT di Landak

“Produksi padi kita dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2020 produksi padi di Landak 303.482 ton. Di tahun 2021 meningkat menjadi 346.114 ton,” papar Karolin.

Pada 2020 seluas 37,33 hektar perladangan padi yang terdata. Kemudian pada 2021 ada 39,19 hektare. Karolin menyebut, ini merupakan produktivitas tertinggi di Kalimantan Barat, dengan luas panen padi yang masih terjaga.

Baca juga: 103 Kasus Terungkap di Landak, Ada 12 Tersangka

Karena itu, dia memaknai dua dimensi dari tradisi naik dango. Yakni yakni dimensi ketahanan pangan dan dimensi adat dan budaya.

Naik dango tahun ini, juga belum bisa terselenggara sepenuhnya seperti beberapa tahun silam. Pandemi COVID-19 masih membuat adanya pembatasan, terutama menghidarkan terjadinya kerumunan orang.

“Sanggar-sanggar seni belum sepenuhnya kami libatkan karena masih pandemi. Tetapi setiap tahun tetap kami jaga dan pelihara,” ujar Karolin. (RED)

Advertisement