Arsip

Pintu Perbatasan Dibuka, Perdagangan Orang di Kalbar Diprediksi Marak Lagi

perdagangan orang - perbatasan Indonesia Malaysia
Ilustrasi: Pelintas di PLBN Entikong. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Pintu perbatasan antara Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat telah kembali buka per 1 April 2022. Setelah sebelumnya otoritas kedua negara menutup perbatasan, sebagai kebijakan terhadap pandemi COVID-19.

Kalimantan Barat memiliki lima kabupaten yang berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia Timur. Kelimannya adalah Kabupaten Sanggau (Entikong), Kapuas Hulu (Nanga Badau) Sambas (Aruk), Bengkayang (Jagoi Babang), dan Sintang (Jasa).

Baca juga: 4 Remaja Cewek Pontianak Berdamai Setelah Terlibat Pengeroyokan

Advertisement

Kembali bukanya pintu perbatasan kedua negara memang memberi harapan perekonomian warga perbatasan menggeliat kembali. Namun di sisi lain, muncul prediksi maraknya tindak pidana perdagangan orang atau trafficking.

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pontianak, AKBP Amingga, menyebut, provinsi Kalimantan Barat masih menjadi jalur perlintasan orang ke luar negeri (Malaysia), terutama karena memiliki perbatasan darat.

Baca juga: Residivis Ini Sempat Mengincar Rumah Wabup Sekadau

Dia mengatakan, kondisi ini berdampak pada tingginya angka perdagangan orang ke luar negeri dengan modus menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural.

“Kalimantan Barat menjadi wilayah rawan terhadap tindak pidana perdagangan orang. Apalagi, masih maraknya pengiriman PMI non prosedural ke luar negeri melalui pintu perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat,” kata AKBP Amingga.

Baca juga: Bejat! Lebih 50 Kali Lelaki di Putussibau Ini Setubuhi Anak Tiri

Data BP2MI Pontianak menyatakan, Kabupaten Sambas masih mendominasi tingginya jumlah lalu lintas PMI non prosedural. Akibatnya, banyak PMI yang mendapat perlakuan tak pantas dari majikan, termasuk menjadi korban perdagangan orang.

“Karena itu, amat penting menjadi PMI prosedural untuk memberikan jaminan, baik secara kesehatan maupun keamanan dari negara,” tegas AKBP Amingga. (RED)

Advertisement