Arsip

6 Pelajar di Ketapang dan KKU Terima Beasiswa Peduli Orangutan

putus sekolah karena pandemi - sekolah online
Ilustrasi: unsplash.com/ruai.tv
Advertisement

KETAPANG, RUAI.TV – Enam pelajar di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara (KKU), lolos seleksi tahap akhir dalam proses penerimaan Beasiswa Peduli Orangutan Kalimantan Barat atau West Bornean Orangutan Caring Scholarship (WBOCS) tahun 2021.

Seleksi tahap akhir itu diselenggarakan Senin (12/04/2021) hingga Selasa (13/04/ 2021). Ada 12 kandidat yang tampil dalam sesi presentasi dan wawancara di hadapan dewan juri secara daring.

Baca juga: Terima Tropi dari Wartawan Katolik, Ini Kesan Ketua KPK Firli Bahuri

Advertisement

Para kandidat mengirimkan video presentasi mereka dan dewan juri memberikan penilaian, yang juga dikombinasikan dengan wancara terhadap setiap peserta.

Enam pelajar yang terpilih yakni Egi Iskandar (SMAN 2 Sukadana), Keti Agusti (SMAN 1 Sandai), Agun Prayoga (SMAN 3 Simpang Hilir), Yeli Kurniasari (SMAN 1 Sandai), Riko Wibowo (SMAN 1 Seponti), dan Rita Kurniati (SMAN 3 Ketapang).

Baca juga: Meriam Karbit di Pontianak, Tahun Ini Tanpa Festival

Egi Iskandar, Agun Prayoga, Riko Wibowo dan Rita Kurniati berencana mengambil jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan) di Pontianak. Sementara Keti Agusti mengambil jurusan Biologi Fakultas MIPA Untan, dan Yeli Kurniasari mengambil jurusan Hubungan Internasional Fisip Untan.

Program Beasiswa Peduli Orangutan Kalimantan Barat telah memasuki tahun ke sepuluh pada 2021 yang diselenggarakan Yayasan Palung (YP) dalam kerja sama dengan Orangutan Republik Foundation (OURF).

Baca juga: 113 Pengunjung Hiburan Malam di Ketapang SWAB di Tempat

Kerjasama ini menyediakan beasiswa bagi para pelajar untuk jenhang strata satu (S1) melalui skema beasiswa tersebut. Hingga 2020 telah ada 43 penerima, 11 di antaranya telah meluluskan program sarjana.

Manajer Pendidikan Lingkungan YP, Dwi Yandhi Febriyanti, mengatakan, panademi menjadikan metode seleksi penerima beasiswa cukup menantang.

Baca juga: 959 Anggota BPD Dilantik, Bupati Karolin: Bukan Orang Biasa

“Metode tanpa tatap muka menjadi tantangan tersendiri apalagi dengan kondisi sinyal yang tidak stabil di beberapa daerah. Semoga calon penerima WBOCS ini nantinya bisa menjadi pejuang-pejuang lingkungan dimasa yang akan datang,” kata Yandhi.

Para juri berasal dari berbagai perguruan tinggi. Mereka terdiri atas Erianto dari Fakultas Kehutanan Untan, Burhanudin dari STAI Al Hauld Ketapang dan Martanto dari Politab Ketapang. (*/SVE)

Advertisement