“Ritual Ngudas untuk permisi dulu kepada roh leluhur, supaya ketika dilaksanakan pekerjaan, aman dari gangguan. Tiga bulan pekerjaan ini semoga bisa berjalan dengan baik, karena adanya irigasi, para petani di sini dapat mengairi sawahnya,” kata Yulianus.
Sementara Kepala Desa Peruan Dalam, Robert Jhonson, menuturkan, ada lima dusun di kawasan desa yang dia pimpin. Saat ini, sudah ada 11 kelompok tani yang sudah dikukuhkan, dan sejak 2017 sudah mengajukan permohonan bantuan irigasi.
Baca juga: Jelang Musim Buah di Kalimantan, Begini Ritual Adatnya
“Selama ini, baru ada dua titik irigasi, satu di Dusun Sibo irigasi tahun 2020 dan satu lagi di Dusun Sibabungan satu titik. Baru itu yang sudah terealisasi sementara ini, dari 11 kelompok tani yang mengajukan,” kata Robert.
Ritual itu dihadiri oleh Ketua DPRD Sanggau, Jumadi. Dia mengatakan, pembangunan irigasi ini bersumber dari dana aspirasi anggota DPR RI dapil II Kalimantan Barat, Lazarus. Besarannya masing-masing Rp 200 juta.
Baca juga: Adat Ngudas Dayak Mayao, Ritual Pengusir Roh Jahat
“Pengadaan irigasi ini diharapkan memberi nilai plus bagi kelompok tani. Dulunya tidak ada sumber air, sekarang sudah ada. Mohon dirawat, karena tidak mudah pembuatannya kalau hanya mengharapkan dari APBD atau APBDes. Itu sebab anggarannya dari APBN melalui dana aspirasi,” ujar Jumadi. (RED)
Leave a Reply