Arsip

Ketua DAD Kalbar ungkap Tiga Aspek Kehidupan Orang Dayak

Ngantat Panompo, yakni tarian persembahan Mengantar Padi dan Hasil Ladang ke tempat Penyimpanan. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Event Naik Dango Ke-1 Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontiana resmi dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalbar Ignatius IK ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 7 kali.

Kegiatan ini mengangkat Tema “Membangun Budaya Dayak Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” dan Sub Tema “Melalui Naik Dango I DAD Kota Pontianak Tahun 2024, Kita Wujudkan Partisipasi Masyarakat Dayak Dalam Peningkatan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kalimantan Barat”.

Pada pembukaan ini para pengunjung disuguhkan dengan tarian adat Dayak dengan membawa hasil ladang dari seluruh kotingen Dewan Adat Dayak (DAD) 6 (enam) kecamatan yang ada di Pontianak.

Advertisement

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontianak, Yohanes Nenes, mengatakan Naik Dango Ke-1 baru pertama kalinya digelar. Pihaknya berharap dengan digelarnya acara ini dapat menggali seni budaya yang belum terangkat.

“Menjadikan naik dango ke-1 ini menjadi agenda tahunan Pemkot Pontianak, Kalbar bahkan ke tingkat nasional sehingga bisa dikenal untuk generasi muda,” katanya.

Sementara Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat, Cornelius Kimha, mengatakan, sejatinya adat suku Dayak ada tiga aspek dalam kehidupan. Pertama, meramu. Kedua, berburu dan ketiga, bercocok tanam.

“Nah, dari mana naik dango ini berkaitan dengan budaya. Kaitannya adalah bercocok tanam, untuk melanjutkan kehidupan berkelanjutan yang telah disepakati secara adat,” jelasnya dalam sambutan.

Kimha menjelaskan, acara naik dango yang sebelumnya dilaksanakan di daerah-daerah tertentu kini dapat dilaksanakan di kota. Menurutnya, nilai kebudayaan itu tidak terlepas dari prilaku moral setiap insan manusia yang memiliki nilai seni kreativitas.

“Artinya orang Dayak secara moral dan budaya sudah mampu menciptakan gagasan besar. Yaitu adat istiadat, tata cara adat dan hukum adat hingga sampai bagaimana cara dia (orang Dayak) berterimakasih,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina DAD Kalbar, Lasarus, mengapresiasi terlaksananya Naik Dango Ke-1 oleh DAD Kota Pontianak.

“Menurut saya event seperti ini sangat baik. Hari ini kita (orang Dayak) harus ambil bagian, yang dimana kita harus berada di meja keputusan itu diambil, kita tidak lagi harus mempercayakan nasib dan masa depan bangsa Dayak hanya kita titipkan kepada orang lain,” kata Lasarus.

Sekjen Majelis Adat Dayak Nusantara (MADN), Yakobus Kumis, menyampaikan pentingnya riset teknologi dalam pengelolaan pertanian. Karena dengan riset teknologi tersebut dapat menciptakan bibit unggul berkualitas baik dalam sector pertanian.

“Kita ini tertinggal jauh. Orang sudah, modernisasi kita masih pakai manual yakni nyangkul tanpa ada perkembangan. Nah karena itulah riset teknologi ini penting supaya kita mendapat bibit unggul. Mendapat mesin-mesin peralatan yang baik untuk kelanjutan hidup masyarakat kita,” jelasnya.

Naik Dango dihiasi sejumlah kegiatan diantaranya, acara adat Nyagahatn, ritual adat masang pamabakng, ritual ngalajukatn, tarian jongan, music sape, pencak silat, eksebisi sumpit, panga gasingi, hiburan artis, pameran dan kuliner UMKM dan lainnya.

Naik Dango ini berlangsung dari 18 hingga 21 April 2024 yang diisi dengan berbagai tangkai kegiatan dan diisi oleh masing-masing kontingan DAD 6 kecamatan di Kota Pontianak. (RED)

Advertisement