Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengungkapkan, kunjungan Menpan-RB ini untuk memastikan predikat WBBM yang sudah diberikan hingga saat ini masih terlaksana dengan baik.
“Menpan RB menilai WBBM masih berjalan. Kita berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit ini bagi masyarakat ke depannya,” tuturnya.
Dari peninjauan Menpan-RB, memang RSUD SSMA mengalami kekurangan SDM, khususnya tenaga dokter spesialis. Ani menyatakan, berkaitan hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan formasi untuk dokter-dokter spesialis.
“Tahun ini kita sudah menyiapkan formasi untuk dokter-dokter spesialis, mudah-mudahan ada pelamarnya,” imbuhnya.
Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak dr Eva Nurfarihah, mengucap syukur atas kunjungan Menpan-RB ke RSUD SSMA berkaitan dengan predikat WBBM.
“Kami sudah mendapat predikat WBBM sejak tahun 2022,” terangnya.
Hasil peninjauan Menpan-RB, memang terlihat penumpukan pasien di salah satu poliklinik, yakni poli syaraf dikarenakan kekurangan dokter spesialis. Persoalan ini bukan hanya dihadapi RSUD SSMA saja, tetapi hampir di seluruh rumah sakit.
“Nanti beliau akan menyampaikan apa yang menjadi temuannya di sini terutama kepada Menteri Kesehatan untuk pemerataan dalam hal penempatan tenaga kesehatan terutama dokter spesialis,” jelasnya.
Saat ini ada 38 dokter spesialis dan tidak seluruhnya ASN, sebagian di antaranya dokter tamu. Dokter tamu ini adalah dokter swasta yang berkenan membantu pelayanan di RSUD SSMA. Seperti dokter orthopedi itu masih dokter tamu.
“Kita juga mendapat bantuan dokter obgyn dan dokter bedah. Penyakit dalam pun masih dokter tamu,” pungkasnya. (RED)
Leave a Reply