Arsip

Gudang Oli Palsu Digerebek, Wagub Kalbar Sentil Pertamina

Petugas gabungan grebek penjualan dan pengolahan Gudang Oli Palsu di Jalan Ektrajos, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. (Foto/Ist)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Aparat gabungan dari BAIS TNI, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, BIN, Intel Kodam, dan Angkatan Laut menggerebek gudang oli palsu di kawasan pergudangan Jalan Ektrajos, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (20/6).

Ribuan liter oli berbagai merek ditemukan dalam kondisi siap edar. Petugas gabungan sudah memantau gudang itu selama beberapa jam sebelum melakukan tindakan. Pemilik gudang menolak membuka pintu secara sukarela dan terus berbelit-belit.

Aparat akhirnya membuka paksa pintu dengan berbekal surat izin penyidikan. Pemeriksaan menemukan ribuan liter oli yang dikemas menyerupai produk asli, dokumen, dan peralatan yang dipakai untuk memproduksi oli palsu.

Advertisement

Kejaksaan Tinggi Kalbar bersama BAIS TNI, BIN, Intel Kodam, dan Angkatan Laut kini mendalami jaringan pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam peredaran oli palsu ini.

Gambar: Sample Oli Palsu yang berhasil disita petugas gabungan sebagai barang bukti saat pengrebekan di Gudang Jalan Ektrajos, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, (Foto/Ist)

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, mengapresiasi langkah tegas aparat. Namun, ia menyoroti sikap Pertamina yang dinilai lepas tangan.

“Bagus aparat bertindak. Saya sudah lama sampaikan ke masyarakat dan ke Pertamina soal peredaran oli palsu. Tapi aneh, saat penggerebekan dan diminta hadir untuk menyatakan keaslian oli, Pertamina justru tidak datang. Ini seperti main-main. Ada apa dengan Pertamina? Merek Pertamina dipalsukan kok diam saja?” tegas Krisantus kepada ruai.tv, Jumat malam.

Krisantus sebelumnya sudah menunjukkan sampel oli palsu kepada media di ruang kerjanya. Ia juga berulang kali mendesak Pertamina bersikap tegas atas dugaan peredaran Pertamax oplosan.

Menurutnya, peredaran oli palsu dan Pertamax oplosan bukan hanya merugikan negara dan konsumen, tetapi juga membahayakan keselamatan karena bisa memicu kecelakaan lalu lintas akibat kerusakan kendaraan.

Kasus ini masih terus dikembangkan. Aparat berupaya membongkar seluruh jaringan pelaku yang terlibat dalam bisnis haram tersebut.

Advertisement