LANDAK, RUAI.TV – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan besar tanpa kejelasan. Dalam pernyataannya, ia menyoroti tren penipuan berkedok investasi yang semakin marak, termasuk dugaan kasus yang melibatkan aplikasi Wipone.
“Jika bapak ibu merasa dirugikan dengan aplikasi atau investasi yang dijanjikan, silakan menghubungi aparat penegak hukum. Ini sudah masuk dalam ranah hukum,” tegas Karolin, Senin (24/3).
Sebagai kepala daerah, Karolin juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam memilih investasi. Menurutnya, kasus-kasus investasi bodong harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang di masa depan.
Ciri-Ciri Investasi Bodong
Bupati Landak menjelaskan bahwa masyarakat perlu memastikan legalitas investasi sebelum terlibat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengecek apakah investasi tersebut telah dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jangan hanya melihat ada pegawai atau anggota yang masuk, lalu langsung percaya. Silakan hubungi hotline Satgas Waspada Investasi OJK di nomor 157 untuk memastikan keamanan investasi tersebut,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak mudah tergiur dengan janji keuntungan berlipat ganda tanpa dasar yang jelas.
“Jangankan investasi, pacar saja kalau janjinya terlalu manis kita harus hati-hati,” ucap Karolin dengan nada mengingatkan.
Menurutnya, masyarakat harus lebih kritis terhadap tawaran investasi yang tidak transparan. “Kita tahu bagaimana bunga tabungan, bagaimana saham naik. Kalau ada yang menjanjikan keuntungan berlipat kali ganda tanpa menjelaskan mekanisme investasinya, kita wajib waspada,” tambahnya.
Imbauan untuk Aparat Penegak Hukum
Karolin juga berharap aparat kepolisian dapat bertindak cepat dalam menangani kasus investasi bodong yang merugikan masyarakat.
“Kami berharap pihak kepolisian bisa bergerak cepat membantu masyarakat yang merasa dirugikan,” katanya.
Dengan semakin maraknya kasus penipuan investasi, Karolin mengingatkan warga agar lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan tidak mudah tergoda oleh iming-iming keuntungan instan.
Leave a Reply