Arsip

Pemprov Kalbar Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Landak

Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia, Alexander Rombonang meninjau tempat pengungsian warga Desa Darit. (Foto/Humas)
Advertisement

LANDAK, RUAI.TV – Banjir besar yang melanda Desa Darit dan Desa Ansang di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak, sejak 21 Januari 2025, telah menyebabkan kerusakan parah dengan ketinggian air mencapai 3-4 meter.

Meski kini air mulai surut sekitar setengah meter di beberapa lokasi, dampaknya masih sangat dirasakan oleh warga, terutama di wilayah Pasar Darit yang terendam.

Sebagai bentuk respons cepat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengirimkan tim yang dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia, Alexander Rombonang.

Advertisement

Didampingi perangkat daerah seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, tim ini meninjau langsung lokasi banjir menggunakan perahu karet pada Kamis (24/1/2025).

“Kami hadir untuk memantau kondisi terkini masyarakat yang terdampak banjir. Saya mewakili Pj Gubernur bersama Pj Bupati Landak dan kepala dinas terkait, memastikan bantuan logistik, evakuasi, serta kebutuhan warga terdampak terpenuhi,” ujar Alexander Rombonang.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak, banjir ini merupakan yang terbesar dalam 30 tahun terakhir, di picu oleh curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir.

Dampaknya, akses transportasi terputus, aktivitas warga lumpuh, dan banyak rumah serta fasilitas umum rusak.

Bantuan Logistik dan Evakuasi Terus Berjalan

Meski posko pengungsian telah di siapkan, banyak warga yang masih bertahan di rumah masing-masing atau membuat tempat tinggal darurat.

Pemerintah daerah telah menyediakan perahu untuk mengevakuasi warga yang enggan meninggalkan rumah mereka. Bantuan logistik seperti makanan, pakaian, air bersih, dan obat-obatan juga terus di salurkan.

Dinas Sosial menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, tenda gulung, kasur (matras), peralatan anak, pakaian, dan kebutuhan keluarga. BPBD turut menyediakan mi instan, gula, minyak goreng, kopi, serta genset.

Dinas Kesehatan menyuplai makanan tambahan untuk balita, ibu hamil, dan obat-obatan. Selain itu, Bank Kalbar juga berkontribusi dengan bantuan berupa beras, mi instan, gula, tepung terigu, susu bayi, dan bubur bayi.

Kesedihan Warga dan Harapan Pemulihan

Lina Adriani, salah satu warga terdampak, mengungkapkan kesedihannya akibat banjir yang merusak rumahnya.

“Saya tidak bisa menyelamatkan apa-apa selain pakaian yang melekat di badan. Tidak pernah terpikir kalau banjir setinggi ini,” ungkapnya.

Alexander Rombonang menegaskan bahwa setelah penanganan darurat, pemerintah akan fokus pada pemulihan pasca-banjir.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersolidaritas membantu warga terdampak. Ke depannya, program pemulihan akan menjadi prioritas, termasuk memperbaiki infrastruktur dan meminimalkan dampak banjir di masa mendatang,” tuturnya.

Banjir besar ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana yang lebih baik di masa depan. Pemerintah Provinsi Kalbar berharap, melalui langkah-langkah tanggap darurat dan kerja sama semua pihak, dampak bencana ini dapat di minimalkan, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.

Advertisement