SINTANG, RUAI.TV – Warga di Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, dikejutkan dengan fenomena ikan yang mati mengapung di aliran Sungai Pintas Beguntang.
Dugaan sementara, ikan-ikan tersebut keracunan akibat limbah dari perusahaan sawit PT Kiara Sawit Abadi (KSA) HPI Group yang mencemari aliran sungai.
Tokoh pemuda Kabupaten Sintang dan juga Panglima Aliansi Solidaritas Anak Peladang (ASAP), Andreas, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ini.
Ia menduga bahwa pencemaran sungai tersebut disebabkan oleh pengelolaan limbah sawit yang tidak baik oleh perusahaan.
“Limbahnya tidak diurus dengan baik oleh perusahaan. Kami minta Dinas Lingkungan Hidup turun langsung untuk memeriksa kondisi ini,” ujar Andreas, Rabu 18 September 2024, kepada ruai.tv.
Andreas menambahkan bahwa limbah tersebut tidak hanya mengalir ke Sungai Pintas Beguntang, tetapi juga sudah mencemari Sungai Ketungau bahkan Sungai Kapuas yang menjadi sumber air bagi puluhan ribu masyarakat.
Situasi ini sangat mengkhawatirkan karena sungai yang tercemar digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Jika dibiarkan, hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan warga.
“Limbah yang terbuang sangat banyak. Ironisnya, limbah boleh dibuang ke sungai, tetapi tidak boleh dikelola oleh masyarakat,” kritik Andreas.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT KSA maupun otoritas terkait mengenai kejadian ini.
Masyarakat berharap ada tindak lanjut dan solusi yang cepat agar pencemaran ini tidak berlanjut dan berdampak lebih luas pada lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar.
