PONTIANAK, RUAI.TV – Imlek 2023 tak lama lagi menjelang. Karnaval replika naga pada momen ini menghadirkan kemeriahan dan hiburan bagi masyarakat.
Menarik pula untuk mencermati pekerjaan di balik replika naga tersebut. Para pekerja kreatif berusaha menampilkan desain terbaik agar karnaval meninggalkan kesan.
Atraksi naga dan barongsay menjadi tradisi yang umum bagi kalangan Tionghoa ketika merayakan Tahun Baru Imlek.
Baca juga: Konyen, Apa Sih Artinya?
Baik sepanjang perayaan Imlek, maupun 15 hari setelahnya, yakni pada acara Cap Go Meh. Untuk menyelesaikan sebuah replika naga, umumnya menghabiskan waktu sekitar satu bulanan.
Hanya saja, tak banyak lagi orang yang mampu mengerjakan replika naga ini. Kerumitan pekerjaan mulai dari meraut rotan dan bambu, kemudian menganyam dan mengikatnya sebagai rangka.
Rangka ini membentuk sosok replika naga yang mereka kehendaki. Satu di pekerja kreatif yang mampu membuat replika naga bernama Lau Pheng Sua, kini berusia 62 tahun.
Baca juga: Atasi Genangan Air di Pontianak, Ini Strategi Wali Kota
“Sudah sejak tahun 2000-an saya membuat replika naga ini. Keterampilan ini saya dapatkan secara turun temurun. Sekarang saya turunkan juga ke anak saya,” tutur Lau Peng Sua.
Untuk perayaan Cap Go Meh tahun 2023 ini, dia mendapat pesanan pembuatan replika naga sebanyak empat buah. Pesanan itu semuanya berasal dari Kota Pontianak.
Setiap proses pembuatan, beberapa orang termasuk anaknya ikut membantu. Sekitar satu bulanan bekerja, barulah sebuah replika naga selesai.
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Melawi Tak Akur Gara-gara Ini
“Bahan-bahan pembuatannyanya bamboo, rotan, kain, dan tali. Masih mudah dapat bahan-bahannya,” ujar Lau Pheng Sua.
Bagian mana yang paling rumit dalam proses pembuatannya? Lau Pheng Sua mengatakan, pembuatan bagian kepala dan ekor naga merupakan yang paling rumit. Sebab, bagian ini memerlukan begitu banyak rangka.
Lau Pheng Sua rata-rata membuat replika naga dengan panjang 60 meter. Modelnya tergantung dari para pemesan.
Baca juga: Ruslan Curi Uang dan Motor di Sekadau
Ongkos pembuatannya? Dia menyebut, untuk sebuah replika berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 30 jutaan.
Meski terbilang cukup lama menekuni pekerjaan ini, Lau Pheng Sua tak ingat persis sudah berapa buah replika yang dia buat. Namun kisarannya di ratusan buah replika.
Biasanya, pesanan tak hanya muncul dari Kota Pontianak atau Kabupaten Ketapang. Dia pernah menerima order dari negeri tetangga, Malaysia. (RED)
