PONTIANAK, RUAI.TV – Pekan ketiga Februari, kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mulai berpengaruh kepada warga. Asap tipis dengan aroma abu mulai terasa pada malam hari.
“Kalau sore hari mengangkat jemuran, pakaian sudah dikotori debu. Terlihat jelas ketika pakaian dikibaskan,” tutur Marti, warga Pontianak Timur, kepada ruai.tv, Selasa (16/02/2021).
Pengaruh yang mulai terasa di wilayah Kota Pontianak, akibat karhutla yang terjadi setidaknya di dua wilayah.
Hingga Selasa sore, data yang dihimpun ruai.tv menyebutkan, 137 hektare lahan gambut di wilayah Kabupaten Kubu Raya telah terbakar. Kabupaten ini bertetangga dengan Kota Pontianak.
Baca juga:
Gambut Terbakar di Ketapang, Petugas Kesulitan Air
Warga Bakar Semak, Nyaris Merembet ke Pemukiman
Karhutla di Kalbar Mulai Terjadi di Tiga Daerah
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya, Sulistiono, memaparkan, daerah yang terbakar mencakup Rasau Jaya 50-an hektar, Sungai Raya sekitar 15 hektare, Arang Limbung sekitar 7 hektare, dan Sungai Kakap sekitar 65 hektare.
Sedangkan karhutla di wilayah Kota Pontianak telah mencapai sekitar 8,2 hektare. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD kota pontianak, Haryadi Saragih, memaparkan, karhutla telah melanda wilayah Gg Masjid di Pontianak Tenggara kurang lebih 5 hektare, Kelurahan Parit Tokaya kurang lebih 3 hektar, dan kawasan Jl Sepakat II sekitar 200 meter.
Sementara daerah lain di Kalimantan Barat dilaporkan telah mengalami kebakaran lahan gambut, di antaranya di Kabupaten Ketapang. Umumnya area yang berbakar merupakan lahan kosong dengan semak belukar serta lahan perkebunan yang pembersihan lahannya dengan cara dibakar. (SVE)
Leave a Reply