SINTANG – Bangunan SMA Negeri 2 di Desa Whana Bhakti, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang sangat memprihatinkan.
Ruang Kelas Belajar siswa di sekolah tersebut hanya berdinding bambu dan beratap terpal. Sedangkan lantainya tanah ditumbuhi rumput.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji membenarkan kondisi tersebut. Ia menjelaakan bahwa gedung sekolah itu harus di pindah karena berdiri di areal hutan lindung.
Midji pun memastikan bahwa tahun lalu pemprov Kalbar sudah menganggarkan pembangunan melalui dana alokasi khusus (DAK), hanya saja karena lahan hibah dari masyarakat belum bersertifikat sehingga tidak bisa dikerjakan.
“SMAN 2 Ketungau Tengah sebetulnya ada gedungnya, konon katanya berada di area hutan lindung sehingga gedungnya harus dipindah. Tahun lalu sudah ada dananya melalui DAK khusus, cuma karena tanah yang dihibahkan masyarakat belum bersertifikat maka tak bisa dikerjakan,” Kata Sutarmidji.
Sutarmidji menambahkan, jika dirinya sudah berkoordinasi dengan Pangdam XII Tanjungpura dan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk menyiapkan dana pembangunan agar cepat dikerjakan.
“Saya sudah koordinasi dengan Pangdam dan Pemda Provinsi akan siapkan dananya TNI yang bangunnya biar cepat, target saya Agustus selesai, muridnya ada 48 orang,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan jika bangunan dari bambu itu hanya bersifat sementara sambil menunggu pembangunan gedung secara permanen.
“Yang terbuat dari bambu kelas sementara,” tungkasnya. (Red).
