LANDAK – Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa mendukung masyarakat yang telah menyerahkan senjata api kepada pihak kepolisian. Bupati Landak menyampaikan apresiasinya mengingat penyerahan senjata tersebut dilaksanakan secara sukarela tanpa paksaan dari pihak keamanan.
“Dulu saat wilayah kita di Kabupaten Landak ini memiliki banyak binatang liar dan berbahaya maka senjata api merupakan wajib dimiliki dalam menjaga diri mengingat saat itu masyarakat kegiatan sehari-harinya masuk hutan untuk mencari nafkah atau berladang. Tetapi saat ini dikarenakan binatang berbahaya sudah langka bahkan tidak ada maka memiliki senjata api bukan merupakan suatu kewajiban karena jika jarang digunakan maka senjata tersebut bisa rusak akibat karat dan sebagainya,” jelas Bupati Landak, Minggu (01/12/2019).
Lebih lanjut, Bupati Karolin juga berpesan supaya masyarakat lainnya apabila memiliki senjata api yang tidak digunakan secara aktif supaya menyerahkan kepada pihak kepolisian atau senjata tersebut dimusnahkan.
“Saat ini kita sudah tidak lagi berada pada zaman berburu lagi, maka alangkah baiknya jika memiliki senjata api supaya senjata tersebut diserahkan kepada pihak keamanan atau bila perlu dimusnahkan,” pesan Karolin.
Penyerahan senjata api yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Air Besar khususnya Dusun Tauk dan Dusun Engkangin tersebut berjalan lancar yang difasilitasi oleh forkompimcam dan Yayasan Planet Indonesia.
Sementara itu Camat Air Besar, Heri Sarkinom mengucapkan terima kasih kepada warganya yang sudah bersedia menyerahkan senjata kepada pihak kepolisian.
“Apa yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Tauk dan Engkangin tersebut perlu diapresiasi dan tentunya kami ucapkan terima kasih kepada warga karena mereka melakukan ini dengan keadaan sadar dan sukarela. Kami berharap apa yang telah dilakukan kedua dusun tersebut kiranya dapat dicontoh oleh dusun lainnya,” ujar Heri.
Salah satu masyarakat yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa penyerahan senjata api dilaksanakan secara sadar dan sukarela.
“Kami yang hadir menyerahkan senapan ini secara sadar dan sukarela, karena senapan tersebut sudah tidak lagi kami pakai. Meski senapan ini pengisian pelurunya manual kami tidak ingin senapan tersebut jadi mainan oleh anak-anak yang belum cukup umur. Karena kami percaya senapan tersebut memiliki magis bukan untuk bercanda yang biasanya bisa jadi celaka walaupun tidak ada pelurunya,” ujarnya.
Seperti diketahui total senjata api yang diserahkan adalah sebanyak 95 senapan, 92 laras panjang dan 3 pucuk laras pendek. (Humas/Red).
Leave a Reply