Arsip

Perbaikan Bendungan Air Baku Bukit Saran Asal-Asalan

Sungai Tempunak Hulu
Kondisi pembangunan sarana dan prasarana air baku di Sungai Tempunak Hulu. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

SINTANG, RUAI TV – Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak, merespon keluhan masyarakat terhadap terkendalanya pembangunan sarana dan prasarana air baku di Kabupaten Sintang. Pembangunan ini senilai Rp 18 miliar lebih.

Lokasinya di Sungai Tempunak Hulu, Dusun Lubuk Lantang, Desa Riam Batu, Kecamatan Tempunak. Respon tersebut dibuktikan dengan menerjunkan tim untuk memperbaiki kerusakan sejumlah bangunan akibat faktor alam berupa banjir pada awal Juli 2023.

Perbaikan itu berupa pengerasan pada bagian atas bendungan menggunakan semen dan menimbun sebagian yang retak menggunakan pasir yang diisi dalam karung.

Advertisement

Baca juga: Anggaran Rp 18 M, Air Belum Ngalir, Ini Persoalan Sarana Air Baku Bukit Saran

Kepala Dusun Lubuk Lantang, Miang, kecewa terhadap perbaikan itu, karena dinilai tidak maksimal. Bahkan perbaikan itu tidak memberikan dampak kepada masyarakat yang seharusnya bisa merasakan air bersih dari sumber air baku tersebut.

Ia menilai, proyek pemerintah bernilai miliyaran rupiah itu tak seharusnya dikerjakan asal-asalan karena tidak akan bertahan lama. Bahkan, ia memprediksi, jika terkena hujan dan banjir kerusakan kembali terjadi bahkan akan semakin parah.

“Kalau dilihat paling 20 persen jak diperbaiki, 80 persen masih rusak tidak maksimal. Mana bisa kami minum air PDAM kalau gitu,” jelas Miang kepada redaksi ruai.tv, Kamis (20/07/2023) pagi.

Baca juga: Buaya Jungkat Sempat Pamerkan Bocah yang Digigitnya

Di lokasi pekerjaan menurut, miang, juga tidak terpasang plang atau petunjuk yang menjelaskan kepada masyarakat sekitar, bahwa proyek dari kementeruian PUPR itu sedang diperbaiki.

Ia pun berharap agar perbaikan bisa maksimal, sehingga air bersih bisa dirasakan masyarakat sampai ke rumah-rumah.

“Pekerjaan harus maksimal supaya masyarakat bisa merasakan pembangunan PDAM . Dari dulu masyarakat hanya dijanjikan terus,” ujarnya.

Baca juga: Abang Dipecat, Adik Bakar Pabrik Karet

Ia menjelaskan, perbaikan itu dilakukan selama 4 hari oleh 7 pekerja. Selama proses perbaikan, semua pekerja menginap di rumah Ketua BPD Riam Batu.

Sementara itu, kepala satuan kerja pelaksanaan jaringan pemanfaatan air, Balai Wilayah Sungai Kalimantan Satu Pontianak, Novizar Adiyansyah, menjelaskan, perbaikan yang dilakukan hanya bersifat darurat.

Sampai saat ini anggaran yang diajukan oleh BWSK I Pontianak kepada pemerintah pusat belum disetujui.

“Itu masih penanganan darurat sementara, penanganan permanen untuk anggarannya belum disetujui,” jelasnya singkat. (RED).

Sungai Tempunak Hulu
Kondisi pembangunan sarana dan prasarana air baku di Sungai Tempunak Hulu. Foto: DOK/ruai.tv

 

Advertisement