Arsip

Pelayanan PLN di Ambalau Tidak Maksimal jelang Natal, Warga Minta Jadi Perhatian Pimpinan PLN Wilayah Kalbar

Advertisement
SINTANG, RUAI.TV – Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang beroperasi di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat kerap kali padam dari waktu ke waktu.
Memasuki awal Desember 2023, layanan PLN wilayah tersebut kembali membuat warga resah.
“Itu sudah sering kali pak, hanya kami ni bukan petugas pemerintah, harusnya pemerintah yang ada di Kecamatan ini catat waktu padamnya. Catatlah jamnya, hari, tanggal, bulannya bahkan tahunnya, agar itu menjadi data laporan, entah laporan ke pemerintah paling atas, pihak PLN paling atas, termasuk ke media juga,” kata satu diantara warga Kecamatan Ambalau kepada redaksi ruai.tv (06/12/23).
Warga yang memimta namanya tidak disebutkan itu, turut merasakan hidup matinya layanan PLN di Kemangai, juga meminta semua tokoh yang ada di Kemangai, baik unsur perwakilan masyarakat maupun unsur Pemerintah harusnya berkumpul untuk  mendiskusikan, buat pointnya tandatangani bersama dan laporkan ke atasan secara berjenjang.
“Jadi kita tidak sekedar diskusi dan resah di grup WA menyuarakan ketidakpuasan hati saat padam saja, setelah itu kita lupa, padam lagi, heboh lagi. Jadi selain ribut ada tindakan konkret yang terukur. Layanan listrik di Kemangai inikan kebutuhan untuk menunjang ekonomi warga bukan sekedar penerangan malam hari dan sekedar nonton tv, terlebih jelang natal banyak aktivitas yang harus ditunjang listrik,” sebutnya.
Sementara itu, satu diantara pemuka agama setempat, yaitu Pastor Paroki Santa Maria Tanpa Noda Ambalau Markus Soje, mengungkapkan, dari keterangan pihak PLN, lampu kerap padam karena kondisi mesin sudah tua.
Selain itu pemadaman juga diklaim ada faktor internal, dimana saat mesin beroperasi diduga tidak penjagaan oleh petugas secara berkala.
“Dampak lain dari hidup matinya PLN ini adalah menimbulkan kerusakan alat-alat elektronik,” katanya.
Markus Soje juga menambahkan, jika PLN padam tidak ada listrik cadangan lainnya.
Markus Soje mengklaim pemadaman juga tidak ada pemberitahuan dari petugas PLN.
“Mungkin ada baiknya pihak Kecamatan dan pengambil kebijakan di Kecamatan Ambalau ini menulis Surat Pengaduan ke pihak yang terkait ULP Nanga Pinoh UP3 Sanggau,” sarannya.
Sementara itu melalui pesan berantai di WA Grup Kecamatan Ambalau pihak PLN Di Kecamatan Ambalau mengklaim tidak stabilnya pelayanan mereka disebabkan, Mesin F 10 L 1013 E gangguan plat join injeksi ke taiming patah (sekarang sedang di usahakan dalam perbaikan, berikutnya Mesin F 10 L 1013 juga diklaim alami gangguan kontak bodi ke generator. Begitupun dengan Mesin BF 6 M yang diakui sedang dalam proses MO Mesin yang juga mampu hidup karena beban terlalu tinggi.
Sementara itu, Zulham Arifin, Manajer ULP Nanga Pinoh, memgatakan, ia mendapat laporan dari petugas di Kemangan, sejak tanggal 6 Desember malam tidak ada lagi Pemadaman.
Zulham mengatakan jika ada keluhan silakan sampaikan langsung kepada pihaknya.
Sejumlah Masyarakat berharap pelayanan PLN yang kurang stabil ini untuk menjadi perhatian pucuk pimpinan PLN Wilayah Kalimantan Barat dan beberapa tingkat kepemimpinan dibawahnya. (RED)
Advertisement