“Tahapannya memang terasa panjang, tapi proses ini adalah bagian dari peraturan yang harus dilakukan. Saya harap masyarakat yang terdampak tidak merasa bosan dalam menghadiri setiap pertemuan yang ada, karena setiap tahapan prosesnya membutuhkan waktu dan kesabaran,” kata Asyir A. Bakar.
Plh Kepala Bidang Pertahanan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat, Suparman, data-data tersebut akan menjadi dokumen yang akan dipakai pada saat konsultasi publik antara masyarakat yang terdampak dengan pemerintah.
“Harapannya, supaya tidak ada data yang terlewatkan, maka dilakukan verifikasi kepemilikan tanah. Kalau ada pemilik lahan yang tidak hadir pada saat ini, bisa diwakilkan dengan membawa surat kuasa yang ditempel meterai,” kata Suparman.
Lihat juga: FOTO: Truk Terguling di Ruas Jalan Nyarumkop
Lokasi pembangunan bandara ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1024 Tahun 2018, di Kelurahan Pangmilang, Singkawang Selatan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meresmikan lokasi ini pada 18 Februari 2019.
Mengutip situs dephub.go.id, luas area bandara sebesar 151,4 hektare. Pembangunan mulai sejak 2020, ditargetkan selesai pada 2022 untuk tahap pertama. Panjang runway 1400 meter sehingga bisa didarati pesawat jenis ATR. Pembangunan terus dilakukan secara bertahap sehingga panjang runway mencapai 2600 meter agar dapat didarati pesawat jenis Boeing 737. (SVE)
