Anggota Polres Sekadau
Menurutnya, selain memiliki pelung bisnis yang bagus, bertani sawi ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, terlebih karena pandemi ini banyak warga yang kehilangan pekerjaan bahkan tidak memiliki penghasilan.
“Selain ini peluang bisnis, memanfaatkan keadaan, kita juga membantu masyarakat setidaknya untuk menambah perekonomian,” jelasnya.
Daryanto menambahkan, untuk permintaan pasar sawi kampung di Sekadau masih cukup besar, terlebih sayur merupakan kebutuhan dapur setiap hari masyarakat. Dengan berkebun ini dapat menjadi motivasi warga untuk memanfaatkan lahan kosong dan waktu luang dengan hal-hal positif.
Baca juga: Nyaman! 17 Pengguna Knalpot Racing di Pontianak Kena Razia
Semenara itu, satu diantara pekerja, Ari, merasa sangat bersyukur bisa dilibatkan dalam mengolah lahan untuk menanam sawi ini. Selain kerjaannya tidak berat, juga mendapatkan penghasilan untuk membantu ekomoni keluarga.
Ari mengaku, sebelumnya, ia bekerja sebagai buruh panen sawit di sebuah perusahaan di Sekadau. Namun, karena pekerjaannya harus memerlukan tenaga yang ekstra, sehingga dirinya memilih mundur dan menjadi petani sawi milik Aiptu Daryanto bersama beberapa rekannya.
Baca juga: Ancore! Ada Pemotor di Pontianak Melintasi Jalur Sepeda di Trotoar
“Saya bersyukur ada pekerjaan untuk bisa bantu ekonomi keluarga, apalagi mengurus sawi ini mudah dan ringan, tidak perlu menguras tenaga,” ungkapnya.
Adapun pekerjaan rutin yang dilakukan setiap hari, berupa penyirapan menggunakan mesin pompa air, membuat bedengan, pemupukan, pembersihan gulma, hingga memastikan agar Sawi tidak terserang hama dengan cara menyemprotkan racun hama ke lahan.
Tanaman sawi yang dikembangkan ini dikelola secara berkelanjutan, sehinga kebutuhan pasar selalu ada dan mencukupi. (TS)
